“Semua harus bersama-sama satu pintu. Saya minta kedepan Ketua koordinator Veteran rangkul teman-teman sesepuh Veteran lain yang ada diluar supaya bersama, sehingga bersatu, kuat dan mudah melaksanakan program-programnya,” ungkap Dandim 1605/Belu, dalam acara Komunikasi Sosial yang bertajuk jaga Persatuan dan Kesatuan, jaga Pancasila dan UUD 1945, jaga Bhinneka Tunggal Ika dan jaga NKRI, Rabu (14/12/2016).
Kegiatan tatap muka sekaligus perkenalan Dandim 1605/Belu yang bertempat di Kantor Veteran, Kimbana, Desa Naekasa, Kecamatan Tasbar, Belu dihadiri Ketua Koordinator Veteran Belu Stefanus Atok Bau, Pasi Pers Kodim Kapten Inf. Alimudin, Danramil 06/Halilulik Kapten Inf. Sri Widayat, Kapolsek Tasbar, AKP Bugis Wali serta kurang lebih 500 sesepuh Veteran dari daerah Belu dan Malaka, Timor Barat wilayah perbatasan antara Negara Indonesia dan RDTL.
Menurut Nurdihin, merangkul sesepuh yang masih berada diluar atau belum bergabung di wadah veteran ini sangat penting, sehingga kebijakan program-program bisa kembali ke seluruh anggota veteran demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sepanjang garis perbatasan NKRI dan Timor Leste. “Ciri bangsa Indonesia itu gotong royong. Karena itu tingkatkan kesejahteraan gotong royong dan jaga persatuan gotong royong seperti yang telah dilakukan para pejuangan kita sebelumnya. ,” pinta dia.
Kesempatan itu Nurdihin mengajak kepada semua rekan Veteran di Belu dan Malaka untuk berkarya, tingkatkan kreatifitas organisasi Veteran sebagai ajang peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Tidak saja itu, para Veteran harus berdayakan diri dan mencari inovasi guna tingkatkan kesejahteraan. Manfaatkan organisasi ini bukan ajang kumpul semata, tapi perjuangkan kesejahteraan. “Kalau bisa organisasi ini kembangkan usaha lain dalam meningkatkan kesejahteraan warga. Selama ini saya belum temukan makanan khas Atambua, mungkin ini bisa dimanfaatkan melalui ibu-ibu membuat produk makanan khas sebagai ole-ole daerah untuk tamu luar daerah,” tutur dia.
Lebih lanjut diminta kepada seluruh sesepuh Veteran agar sama-sama berperan aktif dalam menjaga situasi perbatasan darat NKRI yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Timor Leste, sehingga keutuhan wilayah Indonesia tetap tegak dan berdaulat. Apabila warga menemukan ada hal-hal yang tidak benar di masing-masing wilayah, silakan laporkan ke pos terdekat baik itu Polisi atau Koramil.
Sementara itu Ketua Koordinator Veteran Belu, Stefanus Atok Bau meminta kepada seluruh anggota Veteran agar jangan saling berseberangan, tapi harus bersatu dalam memajukan organisasi. Terkait itu, dalam waktu singkat pihaknya akan mendatangi beberapa titik yang ingin mandiri sendiri guna merangkul sehingga bisa bersama satu pintu yakni satu wadah pengurus organisasi Veteran. “Tugas koordinator merangkul, karena itu saya akan turun untuk rangkul teman-teman lain sekaligus lakukan markas cabang karena di Belu yang belum ada sementara di Malaka sudah ada macab,” ucap dia.
Dijelaskan, jumlah anggota Veteran saat ini di daerah Belu sebanyak 4.512 orang dan Kabupaten Malaka sebanyak 287 orang. Sejauh ini kurang lebih ada 300 pengaduan SKEP yang dimasukan ke kantor terkait dengan tunjangan veteran, namum sampai dengan saat ini belum terealisasi. “Apa yang belum terealisasi akan kita sama-sama upayakan agar semuanya bisa terealisasi. Kita harapkan kedepan tidak ada lagi yang saling sikut, tapi mari kita bersatu memajukan organisasi ini,” kata Stefanus.
Untuk diketahui, sebelum acara Komsos tersebut dimulai Dandim Belu Letkol Czi Nurdihin Adi Nugroho dengan mengenakan sarung adat usai dikenakan dalam penyambutan didampingi Pasi Pers Kodim 1605/Belu Danramil 06/Halilulik, Kapolsek Tasifeto Barat dan Ketua Koordinator Veteran Belu menyalami para sesepuh Veteran yang berbaris dilanjutkan dengan melihat secara langsung bangunan serta ruangan rumah adat verik katuas di kompleks Kantor Veteran itu. (yan)
