Selain penataan gedung, Beliau juga berencana untuk melakukan penghijauan di area wisata. Menanam beberapa pohon sebagai pagar hidup sekaligus menjadi naungan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Motadikin.
“Kita akan menanam di batas agar menjadi pagar hidup. Selain itu beberapa tanaman lagi untuk mendampingi cemara-cemara yang sudah ada. Tujuannya agar para pengunjung tidak kepanasan”, jelasnya.
Kendati master plan telah dibuat oleh pemerintah, tapi hingga saat ini, batas-batas daerah wisata Pantai Motadikin dengan tanah milik warga belum diketahui secara jelas oleh Dinas Parawisata Kabupaten Malaka.
“Sampai saat ini, kami belum mengetahui secara jelas batas-batas daerah wisata dengan tanah milik warga. Karena itu, kami akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa terkait dengan masalah ini.” Demikian kata Drs. Rofinus Bau, SH. MM kepada wartawan kilastimor.com.
Selain masalah tanah, masalah lain lagi muncul. Hal ini terkait dengan akses jalan menuju ke area wisata yang masih bebatuan.
Menanggapi hal tersebut, pihak dinas parawisata melempar tanggungjawab kepada Dinas Pekerjaan umum (PU). Pihaknya hanya bisa berkoordinasi dengan Dinas PU Kabupaten Malaka.
Motadikin menjadi daerah wisata yang menarik dan ramai saat ini. Akan tetapi, akses jalan ke tempat ini masih dibawah standar. Karena itu dinas parawisata akan berkoordinasi dengan dinas PU soal perbaikan jalan menuju daerah wisata.
Menurutnya, jika jalan ke area wisata bagus, maka para pengunjung akan senang berwisata ke Pantai Motadikin. Jika tidak, maka orang akan enggan ke sana.
Lalu bagaimana dengan nasib para nelayan yang sudah sekian lama mencari nafkah di daerah wisata tersebut? Apakah mereka akan digeser?
Para nelayan akan menjadi potensi kuliner tersendiri untuk menarik minat masyarakat untuk berwisata di sana. Mereka akan diperkenankan untuk menjual ikan. Mereka hadir sebagai pendukung ramainya daerah wisata.
“Semoga dengan menjadikan daerah ini sebagai tempat wisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan yang ada di sana”. Demikian Tutur Drs. Rofinus Bau, SH.MM. (richi Anyan)
