EKONOMI

Koramil Kobalima Kembangkan Anggur

BETUN, Kilastimor.com-Berseragam tentara, tapi tak memegang senjata. Tangan kanannya yang kekar memegang besi gali. Tingginya kira-kira 165 cm. Rambutnya cepak seperti tentara lainnya. Ya… memang dia seorang tentara. Berpangkat Mayor Infantri, dia memegang kendali di Korammil 1605-04/Kobalima, Kabupaten Malaka. I Gusti Made Sweda, biasa akrab dipanggil Sweda, itulah namanya.

Danramil Kobalima tanam anggur.

Danramil Kobalima tanam anggur.

Sisa tanah basah karena menggali tanah menempel pada tangannya. Sweda berjalan perlahan menuju sebuah kran air hendak membasuh tangannya. Sesaat dia mengangkat kepalanya sembari melempar senyum ke arah media ini.

Danramil 1605-05/Kobalima ini baru saja menanam anakan anggur di halaman samping kanan markas koramil. Dia bersama beberapa anggotanya menggali 50 lubang dan menanam anakan anggur yang beberapa hari lalu baru dibelinya.

Sweda tak lupa mengajak perangkat desa dan pemerintahan setempat untuk ikut menanam. Tujuannya sederhana. Dia hanya ingin memberitahu mereka bahwa ada tanaman holtikultural lain yang dapat ditanam di tempat itu selain jagung, padi, kelapa, dan kacang-kacangan.

Berangkat dari pengalaman satuan dinas yang lama di daerah pesisir pantai Bali. Sweda berpikir dalam hatinya, mengapa di sana bisa menghasilkan buah anggur yang banyak? Di daerah pesisir pantai Silawan Kabupaten Belu, orang mencoba mengembangkan anggur hijau dan berhasil.

Kobalima adalah daerah pesisir pantai selatan Kabupaten Malaka yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste dan Australia. Kecamatan ini memiliki tekstur tanah yang sama dengan kedau tempat satuan dinasnya yang lama, tanah berpasir.
“Di Kobalima, kita memiliki tekstur tanah yang sama, mengapa kita tidak mencobanya?” Tuturnya sembari mengajak saya duduk di rumah lopo yang berada di halaman depan koramil.

Inilahbtempat anggur untuk merambat.

Inilahbtempat anggur untuk merambat.

Rumah lopo adalah salah satu rumah adat dari Suku Abui, Kabupaten Alor, Propinsi Nisa Tenggara Timur. Rumah lopo dianggap sebagai rumah serba guna karena memiliki banyak kegunaan. rumah lopo pada mulanya terbuat dari bambu dan alang-alang. Bambu digunakan sebagbai lantai dari rumah lopo, sedangkan alang-alang sebagai atapnya. Rumah berbentuk seperti piramida ini terbuat dari beberapa tiang dan tak memiliki dinding. Namun, rumah lopo saat ini mendapat banyak sekali modivikasi baik dari bentuk maupun fungsinya.

Baca Juga :   Teko Berpolitik Praktis Terancam Dipecat oleh Pemkab Malaka

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top