BETUN, Kilastimor.com-Rumah bantuan pemerintah pusat yang dibangun Tahun 2006 hingga Tahun 2008 di Desa Rainawe, diduga diperjualbelikan oleh penerima bantuan. Bahkan Norberto Ximenes selaku Kepala Dusun Tualaran pun ikut menjual rumah bantuan tersebut.
Norberto ketika dikonfirmasi pada, Kamis (3/3) mengatakan bahwa sudah banyak rumah bantuan pemerintah pusat yang diperjualbelikan oleh penerima. Rumah berukuran 5×6 metertersebut dijual dengan harga berfariasi. Harga penjualan rumah bantuan tersebut dimulai dari Rp 2 juta hingga Rp 15 juta per unit. Usai menjual rumah bantuan, penerima bantuan kebanyakan pergi merantau atau kembali ke Republik Demokrat Timor Leste (RDTL).
“Benar jika saat ini sudah banyak rumah bantuan yang dijual oleh penghuninya,” tutur Norberto.
Norberto juga tak menampik dirinya juga ikut menjual rumah bantuan tersebut. Norberto mengaku telah menjual lebih dari satu rumah yang diperolehnya. Dalilnya, ia tidak menjual rumah bantuan melainkan tanah yang diatasnya dibangun rumah bantuan tersebut.
“Banyak penerima bantuan ini yang tidak memiliki tanah. Sehingga ada kesepakatan antara penerima bantuan yang tidak memiliki tanah dengan saya. Jika rumah mereka dibangun di atas tanah saya, maka akan dibayarkan tanah tersebut di kemudian hari. Namun karena mereka tidak bayar dan sudah pergi makanya rumah tersebut saya jual,” ujarnya.