BETUN, Kilastimor.com-Pasca penganiayaan dan pencemaran nama baik Organisasi PMKRI, para anggota PMKRI Kota Jajakan Malaka semakin berkurang. Hal ini terjadi karena diduga ada ancaman dari oknum Dosen di STKIP Betun yang dilaporkan ke polisi.
Koordinator PMKRI Kota Jajakan Malaka, Antonius Yosef Mau kepada media ini Jumat (31/3) mengatakan, dari 90-an anggotanya, kini hanya tersisa 20-an orang saja. Hal ini disebabkan karena anggota PMKRI tersebut, diduga mendapat ancaman dari Haryati Nipa Hebu, S.Pd untuk di-DO.
Pria yang akrab disapa Toni ini juga menjelaskan lebih lanjut, dua hari pasca kejadian, ibu Haryati masuk ke ruang perkuliahan lalu marah-marah dan diduga kuat telah mengancam semua anggota PMKRI yang melaporkan dirinya ke polisi, akan di-DO oleh pihak kampus. Tidak hanya dirinya saja yang mengalami hal tersebut, tapi juga anggotanya pun mengadu kepada Toni mengenai hal yang sama.
“Namanya mahasiswa kalau diancam DO, ya… mereka lebih memilih untuk meninggalkan organisasi,” ujar Toni.
Dijelaskan, selain diancam DO, semua nama anggota PMKRI Kota Jajakan Malaka pun diserahkan ke semua Kejur (Ketua Kejuruan) STKIP. Mengenai hal ini, sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian.