BETUN, Kilastimor.com-Perbaikan dua titik tanggul Benenain yang jebol belum bisa dikerjakan. Hal ini dikarenakan masih ada genangan air dan lumpur pada tanggul yang jebol membuat alat berat masih belum bisa dioperasikan.
Kepala Bada Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka, Gabriel Seran ketika ditemui awak media pada, Rabu (5/4) mengatakan bahwa pengerjaan perbaikkan dua tanggul yang jebol di Desa Kleseleon dan Motaulun masih menunggu air surut. Dengan kondisi air yang masih menggenangi daerah tanggul yang jebol menyebabkan alat berat belum bisa dioperasikan.
“Perbaikkan tanggulan merupakan prioritas kita dalam menangani masalah banjir di malaka. Namun kita masih terkendala genangan air. Jika air sudah surut pasti akan kita kerjakan perbaikkan tanggul yang jebol,” jelas Gabriel.
Dikatakannya, sejak tanggal 31 Maret lalu, Bupati Malaka Stef Bria Seran sudah menyatakan malaka berstatus tanggap darurat banjir. Oleh sebab itu, dalam menangani masalah banjir, BPBD selaku koordinator tim penanggulan banjir, melakukan penangan yang bersifat focus, cepat dan tepat. Dalam status tanggap darurat banjir, selain menanggulangi masalah banjir, tim juga melakukan penanganan kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman.
“Untuk pembagian bantuan sembako belum bisa kita lakukan karena data yang dikirimkan dari desa belum valid. Kita takutnya, jika kita bagi bantuan saat ini dengan data yang belum valid akan memicu ketersinggungan diantara para korban banjir. Oleh sebab itu, kita memilih untuk menunggu data korban banjir valid,” tuturnya.