EKONOMI

Danramil: Banyak Anak Muda yang Remehkan Pertanian

Lebih lanjut, Tasdiq mengatakan bahwa ketika saat panen, kita sudah harus memikirkan apa yang harus ditanam setelah itu. Jangan kita terbuai setelah panen, lalu berfoya-foya dengan hasil panenan kita. Setelah habis modal panen kita barulah kita bingung, mau cari dari mana lagi modal untuk menanam yang baru.

Sidiq mengakui bahwa banyak masyarakat di Belu, terlebih kaum muda yang lebih berpikir instan dalam hal bertani. Mereka lebih memilih menggunakan motor lalu mencari penumpang satu sampai dua orang untuk mencari rokok sebatang… lalu selesai. Mereka tidak mau berpikir ke depannya seperti apa.

Akan tetapi, berbeda dengan para petani. Jika Mereka mau mengeluarkan uangnya, maka akan berpikir sepuluh kali karena proses mendapatkan uangnya pun sangat susah.

“Uang yang di dapat dengan susah payah maka akan keluar pun dengan banyak pertimbangan. Namun bila uang didapat dengan cara instan, maka keluarnya pun cepat. Kebiasaan inilah yang perlu kita rubah”, tegas Tasdiq.

Tak hanya mengkritik, Tasdiq pun telah mempraktekan bagaimana bercocok tanam di halaman Koramil 1605/01 Kota. Ia bersama para anggotanya menanam sayur-sayuran, cabe, tomat, dan beberapa sayuran lainnya. Hasilnya, mereka baru saja memanen cabe dan tomat bersama para camat dan lurah.

“Kadang kita perlu memberi contoh kepad masyarakat agar mereka bisa termotivasi”, ujar Mayor Infantri yang berasal dari Salatiga, Jawa tengah itu.

Baca Juga :   SBS: Pantai Berasi Sangat Eksotis

Selain apa yang telah dipraktekan oleh Tasdiq bersama para anggotanya, Pimpinan ABRI pun memerintahkan kepada para prajurit dan PNS agar masing-masing minimal memiliki sepuluh polibek di rumahnya untuk ditanami cabe atau tomat atau sayuran lainnya. Dengan demikian akan mengurangi anggaran belanja harian kita.

Saat ini, harga cabe cukup tinggi. Bila tiap rumah sudah menanam sepuluh pohon cabe di rumahnya, maka akan mendongkrak harga cabe tersebut. Dengan demikian, kita telah membantu mengurangi anggaran belanja kita.

Tasdiq berharap kepada Masyarakat Belu agar memiliki semangat bersaing dalam berbagai bidang. Dengan demikian, maka tidak akan ada ketimpangan ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang terjadi di Kabupaten Belu. “Kalau itu terjadi maka kita pun dapat bersaing dengan daerah-daerah lain seperti yang ada di Pulau Jawa”, ujarnya. (richi anyan)

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top