WAIKABUBAK, Kilastimor.com-Jika tak ada aral melintang, tahun 2017 ini, akan dibangun kawasan pasola. Kepastian ini disampaikan Ketua Komisi V Anggota DPRRI Fary Francis ketika melakukan reses ke Sumba Barat, pada Senin (15/5) lalu.
Fary mengatakan, satu tahun sebelumnya dirinya telah berkomitmen dengan masyarakat Sumba Barat, untuk membangun kawasan Pasola. Dirinya sedikit berkisah, sebelumnya dirinya berdialog dengan pemilik tanah atau ‘tuan tanah’ setempat, untuk memastikan pembangunan kawasan tersebut.
Menurut Fary, saat itu para pemilik tanah sangat mendukung penataan kawasan pasola di tempat itu. Ditambahkan, Saat ini lahan seluas kurang lebih 4 hektar telah diberikan dan akan ditata serta dibangun arena pasola yang lebih baik dan respresentatif. Menurut Fary, Pembangunan kawasan ini akan dilakukan selama 2 tahun.
“Menurut tuan tanah, dulu lokasi pasola di tempat itu. Makanya tempat itu dinamakan desa Pahola. Jadi, saat itu melalui Bapak Bupati saya pastikan kesiapan lahan. Dan, bapak Bupati telah menjamin bahwa lahan baru pasola tidak bermasalah,” ujar Fary.
Fary menambahkan, karena arena pasola ini bersentuhan dengan kebutuhan air, maka pada kesempatan tersebut, dirinya meminta pihak Cipta Karya dan Balai Wilayah Sungai NTT untuk segera berkoordinasi dan menyiapkan sarana air bersih di tempat itu. menurutnya, ada beberapa titik mata air di sekitar lokasi tersebut, dimana salah satunya memiliki debit 9 liter/detik, yang sudah disurvei instansi terkait di Pemkab Sumba Barat.
Fary menjelaskan, alasan kawasan Pasola ini dibangun karena Pasola merupakan tradisi budaya warisan leluhur dan sebagai ikon budaya Sumba. Pasola juga merupakan pagelaran budaya yang kini sangat diminati oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Pasola dikenal sebagai upacara tradisional berkuda dan saling melempar kayu atau lembing dari atas kuda yang sedang berlari.