ATAMBUA, Kilastimor.com-Kegiatan lomba cerita rakyat dan pidato mempunyai tujuan yang panjang kedepan bagi generasi muda saat ini. Kegiatan ini bukan diukur dengan hadiah, tetapi bagaimana kita mengasah dan membentuk mental anak untuk berani tampil di depan publik.
Demikian ditegaskan Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan lomba cerita rakyat dan pidato bagi siswa tingkat SD dan SMS/SMK se-Kabupaten Belu yang digelar Dinas Perpustakaan, Arsip dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Senin (8/5/2017).
Menurut Luan, kegiatan lomba cerita rakyat dan pidato merupakan moment penting membentuk generasi muda untuk memiliki keberanian dan kemampuan dalam berbicara. Sehingga mental anak-anak terbentuk sejak dini.
Oleh karena itu dihimbau agar kegiatan ini tidak untuk main-main. Tetapi harus serius dan fokus mempersiapkan mental anak-anak sejak dini, sebab mereka adalah generasi muda yang kelak akan menggantikan kita kedepan.
“Saya minta jangan menjadikan hal ini sepeleh, karena menciptakan kader yang berani tampil harus dimulai dari sekarang,” tandas dia.
Luan berharap, dengan kegiatan lomba cerita rakyat dan pidato tingkat pelajar ini kita sudah bisa membentuk anak-anak kita tahu bercerita, berpidato sejak di bangku sekolah. Melalui moment ini juga bisa tingkatkan minat baca anak-anak dan orang dewasa dengan mendatangi kantor Perpustakaan.
Kadis Perpustakaan, Arsip dan Dokumen, Patris Asa mengatakan, penelitian yang mengatakan bahwa minat baca kita di NTT rendah. Tetapi kita juga tidak bisa serta merta mengakui itu sebelum mendalami persoalan yang sebenarnya.
Sebenarnya lanjut Asa, minat atau rendahnya minat baca itu juga disebabkan oleh fasilitas yang kita siapkan. Misalnya buku-buku yang kita siapkan itu tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pembaca, sehingga dia juga cendrung untuk tidak datang ke perpustakaan.
