Winston memberikan contoh, tentang berbagai persoalan yang muncul dalam dunia pendidikan. Sebut saja, menurut Winston, mutu pendidikan yang terpuruk, kualitas sekolah yang biasa-biasa saja, kesejahteraan guru yang masih tertinggal jauh, dan prestasi siswa yang belum memadai, merupakan evaluasi kritis yang dihadiahkan kepada insan pendidikan di NTT, pada perayaan Hardiknas kali ini. Untuk itu, dirinya berharap, perlu adanya kesadaran dan upaya pembenahan dari insan pendidikan.
Untuk itu, Winston mengajak, semua insan pendidikan agar bisa duduk bersama. Dimana menurutnya, agar bersama-sama merumuskan sikap dan berbagai rencana.
“Jangan berkecil hati, sebab masih ada harapan untuk kita berbenah. Ayo, kita duduk bersama. Kita rumuskan sikap dan rencana. Kita Bangun sinergi dan gotong royong untuk memajukan pendidikan NTT yang lebih baik,” ajak Winston.
Pada kesempatan ini, Winston berharap, semangat pembenahan dan perubahan terhadap pendidikan di NTT, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Tetapi menurut Winston, pihak swasta dan masyarakat, juga termasuk orang tua, perlu terlibat penuh dalam upaya pembenahan pendidikan di NTT.
Dia yakin, ketika ada sinergitas dan kerjasama yang baik dalam keterlibatan atau peran berbagai pihak, maka semangat pendidikan dan perubahan pendidikan di NTT, dapat terwujud. (qrs)