RAGAM

Dinas Dikbud Kabupaten Kupang Kecewakan Pengelolah PAUD Mambae

OELAMASI, Kilastimor.com-Pengelola PAUD MAMBAE (GIRASOL) Nyonya Josefina Da Silva Baros, merasa kecewa dengan sikap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Kupang. Kekecewaan Nyonya Josefina ini disampaikan, lantaran Dinas Dikbud, secara sepihak dan tanpa sepengetahuannya, menerbitkan Nomor Pokok Satuan Pendidikan (NPSN) PAUD yang dikelolahnya. Hal ini disampaikan Nyonya Josefina di kediamannya di bilangan Baumata, Kecamatan Taebenu Jumat (2/6) lalu.

Logo PAUD

Logo PAUD

Kepada kilastimor.com, Josefina mengaku tidak pernah mengusulkan NPSN ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang. Dirinya mengaku sangat kecewa karena akibat keluarnya NPSN ini, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang selama ini membina PAUD-nya, tidak lagi membiayai PAUD-nya.

“Saya kecewa karena selama ini PAUD saya dibina oleh SKB, sehingga pembiayaan dan operasionalnya dilakukan oleh SKB. Tetapi mendadak dihentikan, karena saya mendapat kabar dari SKB bahwa ketika mereka melakukan falidasi data, ternyata PAUD Mambae (Girasol) sudah memiliki NPSN,” ungkap Nyonya Josefina.

Dirinya menambahkan bahwa PAUD yang dikelalonya, sudah 7 tahun berdiri. Dan, selama 7 tahun berjalan, dirinya mengaku operasional dan pembiayaan adalah SKB. Pembiayaan yang dimaksud oleh dirinya adalah lebih kepada insentif atau honor pendidik PAUD-nya. Selama ini PAUD yang dikelolahnya melayani warga baru atau Ex-Timor Leste di desa Noelbaki. Sehingga menurutnya, PAUD yang dikelolanya tidak pernah memungut biaya dari orang tua anak-anak yang datang sekolah di PAUD-nya.

Baca Juga :   Bea Cukai Musnakan Ratusan Liter Miras Sitaan di Perbatasan RI-RDTL

Ketika ditanya, apakah dirinya pernah mengusulkan untuk PAUD-nya mendapat NPSN, Nyonya Josefina mengaku tidak pernah mengusulkan untuk mendapatkan NPSN. Menurutnya, hal NPSN yang diberikan kepada PAUD-nya adalah inisiatif pihak Dinas P dan K. Terkait hal ini, rencananya Nyonya Josefina akan akan mengadukan hal ini kepada bupati kupang. Terkait pendanaan PAUD-nya, dirinya mengisahkan bahwa pernah dirinya meminta untuk pendanaan bagi pendidik PAUD-nya dari Dinas P dan K, tetapi dari dinas tidak pernah mengakomodir sama sekali sampai hari ini. Sehingga kemudian, dirinya meminta SKB untuk membina langsung PAUD-nya.

“Dari pengalaman itu, saya sangat kecewa dengan Dinas P dan K. Karena kalau SKB tidak lagi mengakomodir PAUD saya, maka saya mau ke mana lagi cari dana untuk mengakomodir pendidik PAUD saya,” tanya Josefina.

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top