“Kalau kita lihat, PAN ini sudah lama bermitra dengan Gerindra. Sehingga tidak heran bila nanti di Pilkada Gubernur nanti kedua Partai ini kembali berkoalisi. Tetapi tentunya kita akan kembalikan kepada mekanisme partai, yakni keputusan pimpinan pusat. Tetapi, Gerindra tetap melihat bahwa PAN adalah partai yang baik secara legislatif maupun Eksekutif telah terlibat dalam pembangunan dan mensejahterakan masyarakat,” ungkap Esthon.
Sementara itu, Sekretaris DPD NTT Partai Gerindra, Gabriel Bire Binna, pada kesempatan ini mengatakan menyampaikan tentang alasan Partai Gerindra memilih berkoalisi dengan PAN. Menurutnya, dimata Gerindra, PAN itu sangat penting, karena history koalisi kedua partai ini di NTT. Dimana pada pilkada kabupaten ada beberapa daerah yang dimenangkan oleh koalisi kedua partai ini. Sehingga dirinya sangat yakin koalisi ini akan terjalin.
“Koalisi ini belum dikatakan final, karena masing-masing partai memiliki mekanisme, sehingga kita masih menunggu keputusan dari pimpinan pusat PAN. Tetapi, kita punya sejarah sukses di beberapa daerah ketika kita berkoalisi. Sebut saja Belu, Manggarai, Sumba Barat, Flores Timur dan Kota Kupang dalam koalisi kita memenangkan Pilkada tersebut,” jelas Gabriel.
Sementara itu, Sekretaris DPW PAN NTT, Marthen Lenggu, kepada kilastimor.com mengatakan proses pendaftaran Bakal Calon Gubernur dan Wakil oleh PAN belum final. Demikian juga, bakal calon yang akan diusung.
Sehingga PAN masih membuka kesempatan kepada paket yang lain untuk tetap melakukan pendaftaran di PAN. Terkait dengan penetapan Calon, Marthen mengatakan bahwa, keputusan untuk memastikan koalisi atau dukungan PAN untuk mendukung pasangan siapa, itu ditentukan oleh pimpinan pusat. Sedangkan pimpinan wilayah sendiri hanya menjalankan mekanisme yang ada di Partai. (qrs)