Ketika pukul 13.00 Wita, saat Sepnat hendak pulang setelah mencari kayu bakar, ia melihat motor masih terpakir. Karena itu ia coba memanggil, tapi tak ada yang menjawab. Sepnat coba mendekat ke motor. Betapa kagetnya dia ketika melihat ada jasad yang terkapar dengan posisi terlentang dan kaki kanan dilipat ke atas. Sepnat melihat di perut korban ada luka tusukan sampai usus keluar dari dalam perut korban.
Karena ketakutan, korban lari keluar dari dalam hutan menuju jalan umun. Tujuannya menuju ke Kantor Polsek Halilulik untuk melaporkan apa yang baru saja ia lihat.
Ketika ia sedang menunggu ojek, untungnya saat itu ia melihat Bripka Ernesto da costa, salah seorang anggota polsek Halilulik, hendak berangkat ke polsek. Tanpa berpikir lagi, ia langsung menahan Bripka Ernesto dan memberitahuan apa yang baru saja ia lihat. Saat itu, Sepnat bersama Bripka Ernesto langsung menuju ke TKP.
Setelah melihat korban tak bernyawa lagi, Bripka Ernesto langsung menghubungi anggota kepolisian yang sementara bertugas di Polsek Halilulik. Laporan itu direspon dengan cepat oleh pihak kepolisian. Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian telah sampai di lokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan satu buah unit motor Supra X dengan nomor polisi DH 6184 FE dan helm putih. Dari korban, polisi menemukan jaket loreng milik korban. Dompet, HP, sandal, dan STNK motor milik korban tak ditemukan di lokasi kejadian. Di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan juga satu botol minuman air mineral. Barang bukti saat ini diamankan di Kantor Polsek Halilulik.
Polisi juga menemukan korban dengan 2 luka tusukan dengan menggunakan benda tajam di dada korban dan satu luka tusukan di perut korban. Selain itu, ada 10 luka tusukan di belakang korban. Total luka yang berada di seluruh tubuh korban ada 27 luka.
Jenazah korban yang sempat di bawa ke RS Halilulik, langsung dibawa ke RSUD Atambua. Pihak RSUD Atambua yang ditemui kilastimor.com mengatakan belum bisa menyimpulkan hasil visum karena RSUD Atambua sedang menjalani libur lebaran. (richi anyan)