OELAMASI, Kilastimor.com-LSM Bengkel APPeK bekerjasama NGO Handicap Internasional (HI), bangun pemahaman warga tentang membangun jaringan atau Network. LSM yang dipimpin Vincen Bureni ini, membangun pemahaman warga, melalui kegiatan diskusi kampung di Desa Oelatimo, Kecamatan Kupang Timur.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Desa, pada Rabu (19/7).
Warga yang hadir dalam kegiatan ini adalah pengurus dan anggota Forum Peduli Kelompok Rentan dan Penyandang Disabilitas, yakni Forum Taleko Monit. hadir pula dalam kegiatan ini, anggota forum dari kelompok rentan lansia dan disabilitas.
Disaksikan, mengawali kegiatan ini, anggota forum dibagi dalam kelompok untuk membahasa tentang pengertian jaringan, tujuan membangun jaringan, dan pengalaman dari anggota forum dalam berjejaring. Selanjutnya, kelompok mempresentasekan hasil diskusi mereka. Anggota forum melihat jaringan sebagai alat untuk bagaimana memperluas kerjasama.
Koordinator Program Advokasi Untuk Perubahan, Umparu Rangga Landuawang, ketika memfasilitasi kegiatan ini, mengungkapkan bahwa, sadar tidak sadar dalam forum telah dibangun jaringan. Dimana setiap anggota forum datang dari jaringan kelompok tani, pemerintah desa, lembaga adat, dan BPD. Sehingga, bagimana jaringan dalam forum ini berjalan dengan baik, maka perlu ada peningkatan dan penguatan jaringan. Dengan demikian, maka jaringan ini akan menjadi kuat.
Menurut Umparu Rangga Landuawang, yang juga akrab disapa Umbu, berbicara tentang jaringan forum, maka jaringan terdiri atas jaringan internal dan eksternal. Jaringan internal sendiri adalah jaringan antar anggota forum, sedangkan jaringan eksternal terdiri atas anggota forum dan pemerintah desa, LSM atau pihak ketiga dan lain sebagainya.
Selain itu menurutnya, untuk mencapai impian agar kelompk rentan bisa mendapatkan ruang dalam partisipasi di desa, maka perlu ada jaringan yang mengadvokasi pemerintah desa, sebagai penyedia ruang partisipasi tersebut. Karena dikatakan, membangun jejaring bertujuan agar pelayanan publik dapat maksimal untuk melayani kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
“Banyak masyarakat yang belum terlibat, dalam berbagai kegiatan di desa, terutama kelompok rentan dan disabilitas. Sehingga perlu peran jaringan internal dan eksternal forum, menginformasikan kepada kelompok rentan dan disabilitas untuk hadir dan terlibat dalam berbagai kegiatan di desa,” jelas Umbu.
Dilanjutkan, Forum dalam berjejaring secara internal, perlu melakukan identifikasi berbagai potensi yang dimiliki oleh anggota Forum, kelompok rentan dan penyandang disabilitas. Hal ini agar ketika membangun jaringan secara eksternal, potensi-potensi tersebut dapat di eksplor.