ATAMBUA, Kilastimor.com-Antonius Martins, korban pembacokan di Fohomea (2/7) samapai saat ini masih mendapat perawatan yang intensif di RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD, Atambua. Sang istri, Rosalinda Tafuli Soares yang ditemui kilastimor.com pada Rabu (5/7), sedari awal tetap setia merawat suaminya di Ruang Bedah RSUD Atambua.
Pikiran ibu empat orang anak ini masih melayang jauh ketika ditanyai soal kejadian waktu itu. Ia lebih banyak tertunduk diam, terkadang menole ke kiri dan ke kanan sembari menggendong anak bungsunya yang belum genap setahun lahir. Hanya sesekali ia menatap kearahku. Lamunannya sering buyar karena diganggu oleh keaktifan anak bungsunya.
“Bapak waktu itu omong baik-baik. tiba-tiba saja dia (Dominggus Madera, red) masuk ambil parang dengan panah langsung kejar bapak”. Begitu ujarnya memecahkan keheningan.
Ia mengisahkan kembali kejadian waktu itu. Empat tahun lalu, tepatnya tahun 2013, Dominggus terbelit masalah adat kematian. Karena itu, Antonius membantunya dengan memberikan Satu ekor babi, satu karung beras, sejumlah uang, dan kain. Saat itu, Keluarga Dominggus menjanjikan untuk memberikan kembali satu ekor sapi kepada Antonius sebagai bentuk balasan adat. Namun janji itu belum ditepati hingga saat ini.
Karena itu, pada hari Minggu (2/7) Antonius bersama istrinya pergi ke rumah Dominggus yang tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 18.00 Wita. Mereka pergi untuk menanyakan kembali apa yang pernah dijanjikan oleh keluarga Dominggus.
Sesampai di rumah Dominggus, Antonius bersama istri pun dipersilahkan duduk. Saat itu, Antonius menyampaikan maksud kedatangan mereka kepada Dominggus. Belumbselsai berbicara, Dominggu berdiri meninggalkan mereka lalu masuk ke dalam kamar. Kaget bukan kepalang ketika melihan Dominggus keluar dengan memegang parang di tangan kanan dan anaknpanak di tangan kirinya langsung menyerang Antonius.
Tanpa pikir panjang lagi, Antonius langsung berlari keluar rumah untuk menyelamatkan dirinya. Dominggus yang naik pitam terus mengejar Antonius hingga jalan raya.
