ATAMBUA, Kilastimor.com-“Suatu ketika saya bermimpi saat bangun tidur, ada banyak sekali anak-anak yang mengelilingi saya”. Demikian kisah nazar Bupati Belu Willybrodus Lay yang diungkapnya sesaat sebelum menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara sekolah dan dan Yayasan Sayangi Tunas Cilik dalam program Ceria II, pada Kamis (24/8) di Hotel Paradiso Atambua.
Nazar ini ditafsirkan oleh Willy Lay sebagai buah dari pendidikan anak-anak di Kabupaten Belu. Baginya, suatu saat nanti, akan ada banyak sekali generasi muda saat ini yang menjadi pemimpin di Kabupaten Belu.
Untuk bisa terwujud nazar ini hanya melalui pendidikan. Willy Lay berujar bahwa pendidikan itu sangat penting. Karena itu, kita semua diberikan kepercayaan untuk bersama-sama membangun pendidikan di Kabupaten Belu.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dirinya akan berusaha sebisa mungkin agar di setiap dusun dibangun PAUD. Karena melalui PAUD, mental anak-anak dapat dibentuk sejak dini.
Menurutnya, PAUD dibangun tidak memerlukan anggaran yang besar. Para kepala desa dapat menganggarkan melalui ADD untuk membeli semen dan tiang. Untuk atap, dapat menggunakan daun gewang. Baginya, menggunakan daun gewang sebagai atap akan membuat suasana dalam ruangan tidak sepanas menggunakan seng.
“Yang mau dibangun adalah karakter dan mental masyarakat Indonesia. Kita harus membuat perubahan sejak dini. Nanti saya akan kumpulkan semua kepala desa untuk membuat Paud di setiap dusun”, ujarnya.
Baginya, bangunan PAUD yang ada di setiap dusun dapat berfungsi ganda. “Pagi bisa digunakan untuk PAUD, sore hari dapat dijadikan tempat untuk kegiatan ekonomi kreatif ibu-ibu”, tuturnya.
Dengan adanya PAUD di setiap dusun dapat pula meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Caranya dengan menyiapkan rak buku di paud untuk masyarakat dapat membaca.
“Mari kita ajak masyarakat untuk gemar membaca”, ajaknya.
