HUKUM & KRIMINAL

Frans Lebu Raya Apresiasi Inovasi IT “BLAST” yang Dibuat Polres Belu

Gubernur NTT Frans Lebu Raya melaunching program BLAST

Fitur terakhir adalah fitur Panic Button. Jika dalam kondisi darurat keamanan, kita bisa tekan tombol power android lebih dari satu kali. Nanti Petugas di Command Center langsung tahu keberadaan kita dan segera langsung ke lokasi.

Inovasi kedua adalah, Blast Border Security. Inovasi ini dibuat untik menanggulangi kasus penyelundupan kendaraan bermotor (Ranmor). Kendaraan bermotor yang masuk dan keluar menuju Indonesia harus melapor ke Satlantas Polres Belu terlebih dahulu. Kemudian petugas akan identifikasi ranmor itu dan memberikan surat jalan. Dalam surat tersebut terdapat barcode yang terenskripsi apabila kendaraan yang masuk dan keluar. Apabila kendaraan tersebut memiliki perbedaan barcode, maka petugas akan mengidentifikasi ulang dan menindak apabila terindikasi tindak kejahatan.

Inovasi ketiga adalah Blast Button Stationary. Blast Button Stationary akan dipasang pada obyek-obyek vital seperti bank, pasar dan obyek fital lainnya. Perangkat ini dapat digunakan pada saat kondisi darurat keamanan. Hanya dengan menekan tombol pada perangkat tersebut, maka pihak kepolsian akan mengetahui tempat kejadian perkara melalui pantauan Command Center. Dengan demikian, polisi akan bergerak cepat menuju lokasi kejadian.

Inovasi keempat adalah Smart City. Inovasi ini memanfaatkan kamera CCTV, ditempatkan di titik-titik yang rawan kejahatan dan rawan gangguan kamtibmas. Tujuannya mempermudah petugas dalam memantau secara terpusat di Command Center posko promoter Polres Belu.

Baca Juga :   Sekda Malaka: Ignatius Sumantri Adalah Sosok Disiplin dan Pekerja Keras

Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso yang turut hadir, dalam sambutannya mengatakan aplikasi ini dapat membantu masyarakat untuk menjalin hubungan dengan pihak kepolisian.

Lebih lanjut Irjen Pol Agung mengatakan, dengan aplikasi ini, kita berharap masya tidak perlu repot-repot datang ke kantor polisi, biar polisi yang datang ke masyarakat.

“Di NTT kebanyakan orang malu datang ke kantor polisi. Karena kalau orang biasa datang ke kantor polisi dicap negatif,” tuturnya.

Brigjen Pol Agung berpesan kepada Kapolres Belu AKBP Yandri Irsan untuk terus berinovasi. Semoga dengan aplikasi ini tidak hanya bagus di awal saja, tapi terus ada pembaharuan”. Bagi Kapolres yang lain, ia berpesan agar meniru apa yang sudah dibuat Kapolres Belu.

Pesan ini sejalan dengan pesan yang disampaikan oleh Gubernur NTT saat menutup sambutannya. “Segala SDM bisa habis. Minyak dan gas kalau kelolah terus pasti akan habis. Ikan kalau ditangkap terus akan habis. Hanya kreativitas dan inovasi lah yang tidak akan pernah habis. Teruslah berinovasi,” pesannya. (richi anyan)

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top