ATAMBUA, Kilastimor.com-Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendukung penuh dan siap mendampingi dinas-dinas terkait, dalam mengembangkan komoditas-komoditas unggulan yang ada di Kabupaten Belu.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Ir Syamsuddin, M.Sc, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbangtan Provinsi NTT dalam sambutannya pada Acara Panen Simbolis Bawang Merah Tuk-Tuk di Weraihenek, Desa Kabuna, Kecamatan Kakulukmesak, Kamis (7/9).
Syamsuddin dalam sambutannya mengatakan, BPTP NTT siap mendampingi dinas-dinas terkait, terutama Dinas Pertanian, Peternakan, bahkan Dinas Ketahanan Pangan yang ada di Kabupaten Belu dalam mengembangkan komoditas-komoditas unggulannya “kita siap bekerjasama dan siap mendukung,” tegasnya.
Dia menambahkan, hasil kerja sama dengan Pemkab Belu dalam mengembangkan komoditas-komoditas unggulan di daerah merupakan sebuah langkah awal. Menurutnya, kolaborasi ini memberikan dampak positif dan tujuan yang baik bagi masa depan petani di wilayah perbatasan RI-RDTL. “Kita siap mengawal penerapan teknologi-teknologi di wilayah NTT umumnya dan Belu khususnya,” ucap Syamsuddin.
Pengembangan komoditi unggulan sektor pertanian tanaman pangan, khususnya di sektor pertanian holtikultura seperti bawang tuk-tuk terus mengalami peningkatan. Syamsuddin menuturkan, capaian hasil komoditas bawang merah tuk-tuk sangat mendukung lumbung pangan dan eksport komoditi pertanian sebagai agenda strategis Pemerintah.
Kegiatan lumbung pangan sebagai kegiatan strategis, dilaksanakan di kabupaten-kabupaten yang berada di perbatasan Indonesia. “Kalau tidak salah ada 12 yang menjadi titik utama, terutama di NTT ini ada dua titik utama yakni di Belu dan Malaka,” jelasnya.