ATAMBUA, Kilastimor.com-SMPN Negeri Haliwen mengadakan seminar sehari bertajuk “Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Dalam Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Belu”, Jumat (17/11/2017).
Seminar yang diadakan di ruang kelas SMPN Negeri Haliwen tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu profesionalisme guru di Kabupaten Belu sebagai Garda terdepan bangsa Indonesia.
Seminar sehari ini dibuat dalam rangka menyongsong HUT Korpri yang akan jatuh pada 29 November nanti. Selain itu, SMPN Negeri Haliwen mengadakan kegiatan ini sebagai sebuah kewajiban dari Sekolah Rujukan Nasional. Untuk diketahui, SMPN Negeri Haliwen menjadi satu-satunya SMP Rujukan Nasional yang ada di NTT.
Hadir dalam seminar tersebut, Sekda Belu, Drs. Petrus Bere sebagai Pemateri I dan Kepala SMPN Haliwen, Vincentius Nahak, S.Pd.,M.Hum sebagai Pemateri II.
Pada kesempatan tersebut, Petrus Bere menjelaskan bagaimana seorang guru di Kabupaten Belu harus menjadi guru yang profesional. Karena itu, serang guru harus benar-benar mengerti dan paham soal tugas guru itu sendiri.
“Apakah kita sebagai guru telah melaksanakan tugas utama kita dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi dengan benar?” Demikian tanya Petrus pada para guru yang hadir sebagai peserta seminar tersebut. “Mari kita masing-masing merefleksikan hal itu”, lanjutnya.
Dijelaskan bahwa dalam kompetensi akademik, seorang guru wajib mengenal peserta didik secara mendalam. Dalam melakukan pendekatan, seorang guru harus benar-benar tahu soal latar belakang keluarga ari anak-didiknya. Cara pendekatan terhadap anak didik yang memiliki masalah dalam keluarga harus berbeda dengan anak didik lainnya agar pembelajaran yang diberikan kepada mereka dapat dipahami dengan baik.
“Bila hal ini tidak dipahami oleh seorang guru, maka pembelajaran yang diberikan akan menjadi sia-sia”, tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa seorang guru harus melaksanakan rencana persiapan pembelajaran secara baik. Tujuannya agar pembelajaran yang diberikan dapat menjadi sebuah hal yang menarik dan tidak membosankan bagi peserta didik. Selain itu, dengan melakukan rencana persiapan pembelajaran, seorang guru dapat mengoptimalisasi waktu pembelajaran dengan baik.
Apakah kita telah melaksanakan rencana persiapan pembelajaran secara baik?
“Ini perlu agar kita dapat mengajar dengan baik. Sehingga dalam 45 menit, kita dapat mengajar secara efektif”, tutur Petrus.
Seorang guru yang profesional juga harus menguasai materi pembelajaran secara baik. Hal ini menjadi penting bagi seorang guru agar dapat fokus pada materi-materi yang diberikan dalam pembelajaran.
“Walau saya sudah paham soal materi yang saya berikan pada hari ini, tapi sebelum datang, saya harus membaca ulang materi yang mau diberikan agar saya dapat fokus dalam penyampaian materi pada hari ini”, tutur Petrus.
Lebih lanjut dikatakan, seorang guru harus memantau hasil belajar siswa dengan berbagai teknik evaluasi. Hal ini menjadi penting agar perkembangan masing-masing peserta didik diketahui dengan baik.
Dari sisi Kompetensi pedagogik, Sekda Belu mengakui bahwa kemampuan pengelolaan pembelajaran di kelas masih rendah. Karena itu, perlu ada pembekalan lebih lanjut, salah satunya dengan mengadakan seminar seperti yang dilakukan oleh SMPN Negeri Haliwen.
Kepala SMPN Haliwen, Vincentius Nahak, S.Pd.,M.Hum sebagai pemateri II mengatakan bahwa guru memegang peran penting dalam mencerdaskan peserta didik. Karena itu, negara memilih pendidikan sebagai alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu ini tidak terbatas pada pendidikan formal saja.