ATAMBUA, Kilastimor.com-Forum Keluarga Makir Builalu (Forum Mabul) Atambua menggelar seminar sehari di Stasi Tahon Paroki Fulur di bawah tema besar: Kampung memanggil: Bersama Membangun Harapan di tanah perbatasan.
Kegiatan seminar yang dilakukan di Gereja stasi Tahon ini terkemas dalam suatu nuansa kekeluargaan dan kebahagiaan karena adanya inisiatif putera daerah yang merasa terpanggil akan kampung halamannya.
Kegiatan seminar sehari diawali dengan laporan Ketua Panitia, Overview: maksud, tujuan, agenda dan harapan, sambutan Dewan Pastoral Paroki Stasi Tahon yang dibawakan oleh Nikodemus Thomas. Selanjutnya penyerahan secara simbolis anakan pohon oleh Forum Keluarga Besar MaBul Atambua kepada masyarakat dan acara seminar sehari.
Acara seminar sehari ini, dibagi dalam tiga kelompok panelis. Adapun Kelompok panelis yang dibagi adalah: kelompok panelis I, Kepala Desa Lamaksenulu (Fidelis Mau) dengan materi Potret Desa Lamaksenulu dalam Derap Pembangunan Pedesaan selama tiga tahun terakhir, Kepala Desa Makir (Editrudis Baghi) dengan topik Potret Desa Makir dalam Derap Pembangunan Pedesaan selama tiga tahun terakhir, dan Pastor Paroki Fulur ( Rm. Primus Seran,Pr) dalam materi peningkatan peran serta umat stasi Tahon menuju Paroki yang mandiri. Yang menjadi Moderator tim Panelis I ini adalah Lambertus Sira.
Selanjutnya tim Panelis II, Rm. Yustus Ati Bere, Pr dengan materi: Kritis mengenal identitas budaya, Iman dan Ekologi Orang Bunaq-Magil Leosogo, Rm. Lucius Tae Mau, Pr mengenai materi: Membidik Investasi Sumber Daya Manusia Magil-Leosogo, dan pemateri lainnya adalah Drs. Bona Bowe mengenai materi Cerdas menggunakan hak suara warga dalam menghadapi Pemilu 2019. Tim Panelis II dipandu oleh Bapak Yosef Sarin.
Dan tim Panelis yang ketiga adalah Yunius Koi Asa yang diberi kepercayaan membawakan materi mengenai strategi pemenuhan ketersediaan air minum di Desa Makir dan Lamaksenulu, dan Pemateri lainnya adalah Bonifasius Mau Taek tentang upaya pengembangan inovasi pedesaan dan tantangannya menurut perspektif kaum muda perbatasan yang dipandu oleh Dionisius Bria.
Disaksikan media bahwa pada sesi tanya jawab Tim Panelis II ditanya oleh salah satu Peserta Ernestus Tato yang mengubgkapkan rasa miris dan keprihatinan terhadap keadaan Makir dan Builalu. Dalam keadaan mata berlinang air mata dan suara yang gemetar Ernes menginginkan agar keamanan antara Makir Builalu harus diutamakan, karena dirinya melihat dan menyaksikan berbagai peristiwa termasuk klaim kepemilikan tanah padahal hal itu tidak boleh dilakukan sama sekali karena “muk por” (tanah pemali:Red) sehingga hal hal seperti ini diamankan dahulu baru semua rencana kita bisa berhasil.
Menyikapi akan hal itu, tim Panelis II lebih menekankan kembali pada identitas masing masing karena kita lahir di dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai nilai adat dan kearifan lokal yang tepat terjaga saat ini, sehingga apabila identitas betul betuk dimetahui maka hal seperti yabg disebutkan tidak akan terjadi.