RAGAM

Forum Mabul Atambua Gelar Seminar Sehari di Stasi Tahon

Seminar sehari di Tahon.

Pada sesi diskusi selanjutnya kepada Tim Panelis III kebanyakan peserta bertanya mengenai strategi apa yang sudah disiapkan Pihak PDAM Belu dalam menyikapi krisis air bersih yang ada terkhusus di Desa Makir dan Leosogo. Menyikapi hal itu Yun Koi Asa, Direktur PDAM Belu menaggapi semua pertanyaan dengan data data yang lengkap dan rencana kerja yang sudah dijadwalkan dan khusus untuk daerah Makir dan Lamaksenulu dalam waktu dekat ini tim PDAM akan survei lokasi sumber mata air yang ada.

Pada kesempatan yang sama juga Yun Koi Asa memberikan data bahwa Desa Makir sudah pernah mendapat bantuan Pamsimas pada tahun tahun sebelumnya namun tidak ada sama sekali padahal pipanya sudah ada, satu persoalan yang urgen adalah ketika masyarakat membutuhkan air bersih namun diberi pipa. hal itu yang merupakan kekonyolan yang terjadi tahun tahun sebelumnya l namun sebagai anak daerah Magil Leosogo Aitoun dirinya mempunyai tanggung jawab untuk hal ini, dan dalam awal Januari ini kita akan bekerja bersama dan untuk pipa pipa yang ada masih bisa digunakan jadi kita gunakan dengan baik dan untuk itu tentu kami butuh dukungan tenaga karena peralatan dan teknisi dari PDAM Belu.

Pantauan media kegiatan berakhir pukul 15.30 setelah pembacaan 15 poin kesepakatan yang ditandatangani oleh semua peserta. Adapun beberapa kesepakatan bersama yang dihasilkan adalah terus melestarikan kembali budaya asli daerah yang ada, terus sosialisasi dan komunikasi dalam upaya membangun pedesaan, sudah saatnya Gereja Stasi Tahon dibangun secara mandiri dan masih banyak rekomendasi lainnya.

Baca Juga :   Jajaran PUPR Malaka Pantau Tanggul yang Jebol di Motaulun

Diakhir kegiatan Ketua Panitia Ananias Leto yang adalah Peltu Purnawirawan mengatakan bahwa agenda ini dengan tujuan utama yaitu menyukseskan pembangunan gereja yang mandiri. Dikatakan bahwa kami sebagai putera daerah terpanggil dan mempunyai tanggung jawab untuk menyukseskan pembangunan Gereja.

Selanjutnya Ananias yang ditanya megenai target dan strategi yang dibangun saat ini mengatkan bahwa sasaran utama adalah gereja yang berdikari, gwreja yang mandiri karena kami yakin ketika gereja mandiri sudah ada maka sudah bisa menjadi paroki sendiri. Mengenai strategi yang dibangun selanjutnya dieinya bersama rekan rekan anggota Forum Keluarga Mabul Atambua yang berjumlah sekitar 80an Kepala Keluarga akan berunding dan mengikuti tahapan dan proses pembangunan yang dilakukan oleh panitia pembangunan gereja ini.

Terpisah dari itu, Pastor Paroki Fulur, Rm.Primus Seran, Pr yang ditemui media mengatakan bahwa sebagai Pastor Paroki saya bangga adanya kesadaran umat yang begitu besar untuk pembangunan gereja ini dan tentu perhatian perhatian seperti ini merupakan aksi positif yang dapat dilihat sebagai upaya penyadaran juga upaya perubahan pola pikir umat.

Selanjutnya Rm. Primus yang ditanya mengenai rencana pembangunan gereja ini menginformasikan bahwa sesuak rencana pertemuan terakhir bersama DPP Pusat Paroki dan DPP Stasi Tahon, bahwa Jadwal eksekusi berupa pembongkaran dan peletakan batu pertama akan dilaksanakan setelah pesta paskah 2018 di mana kita merencanakan misa akbar dan esekusi pembangunan gereja. (dinho mali)

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top