ATAMBUA, Kilastimor.com-Karyawan PDAM Belu menyatakan tidak ditunggangi oleh siapa pun dalam melakukan aksi mosi tidak percaya pada Direktur PDAM Belu, Yunius Koi Asa, S. Fil.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang Karyawan PDAM Belu kepada awak media usai melakukan klarifikasi dengan Tim Badan Pengawas PDAM Belu di kantor PDAM Belu, Kamis (18/01/2018).
Sesuai dengan pernyataan Bupati Belu di salah satu media bahwa aksi para karyawan ditunggangi muatan politik, jawaban mereka bahwa mereka tidak mengetahui hal tersebut. Menurut salah seorang karyawan, mereka tidak ditunggangi oleh siapa pun.
“Kami semua di sini tidak tahu siapa yang menunggangi kami. Kami yang awalnya hanya 28 orang kini menjadi 32 orang saling menunggangi satu sama lain,”ujarnya yang diamini oleh karyawan lainnya yang berada bersamanya.
Ia menyatakan bahwa pertemuan yang dilakukan bersama Tim Badan Pengawas PDAM Belu pada, Kamis (18/01/2018) membahas soal klarifikasi sembilan tuntutan yang diberikan oleh Karyawan kepada Direktur PDAM Belu.
“Kami hari ini sudah mengklarifikasi ke Tim Badan PengawasPDAM Belu terkait segala isu yang beredar melalui media tentang mosi tidak percaya,” katanya.
Dirinya mengungkapkan bahwa ada berita yang membias dengan mengatakan bahwa para karyawan tidak pernah menempuh jalur kekeluargaan. Ia mengatakan bahwa mereka sudah menempuh jalur tersebut. Hanya saja, dari pihak lain meminta agar mereka melampirkan juga data-data kepada Bupati Belu.
Mereka juga meminta kepada Direktur PDAM Belu agar meninjau kembali pernyataannya di salah satu media terkait alasan perekrutan tenaga baru di PDAM Belu. Dikatakan, alasan penerimaan karyawan baru dikarenakan kebanyakan karyawan-karyawan tua di PDAM Belu sudah tidak mau bekerja di lapangan.
Menurut karyawan, pada Tahun 2016, mereka yang dianggap tua inilah yang bekerja di semua lini yang ada di PDAM Belu. Tidak ada satu anak muda pun yang ikut bekerja saat itu. ” Tahun 2016 murni pegawai tua yang dianggap tidak bisa bekerja itulah yang bekerja,” tegasnya.
Pada klarifikasi masalah tersebut, Tim Badan Pengawas PDAM Belu yang diketuai oleh Servasius Boko memunta para karyawan untuk menempuh jalur damai. Bagi para karyawan, “kalau kami untuk menempuh jalur ini bisa-bisa saja yang penting sembilan poin dalam mosi tidak percaya ini paling tidak diklarifikasi semuanya,”ujar salah seorang karyawan.
Badan Pengawas juga meminta para karyawan untuk dengan kepala dingin mencari jalan terbaik. Namun, bagi mereka, jalan terbaik adalah mengklarivikasi sembilan poin tersebut. “Sudah basah… sekalian mandi,” ujar Karyawan.