Uskup Domi lebih lanjut menegaskan untuk membuat keseimbangan solidaritas, seseorang harus melakukan keadilan terhadap sesama dan terhadap Allah. Manusia itu digambarkan sebagai menara Babel, dimana kesombongan manusia begitu tinggi, tetapi tidak memiliki solidaritas terhadap alam, Tuhan dan sesama.
Karena itu, harapnya, solidaritas untuk kehidupan perlu dikedepankan, agar keadilan benar-benar terasa. Sesama anak Tuhan hendaknya melakukan refleksi untuk membangun solidaritas, juga meninggalkan perilaku yang tidak membangun.
Pantauan media ini, peserta begitu antusias mengikuti rekoleksi. Peserta rekoleksi, Lius Kurbafo menyebutkan, dirinya sangat antusias mengikuti rekoleksi. “Saya ingin merefleksikan diri sebagai manusia sosial, dan mempersiapkankan diri menghadapi Pesta Paskah,” paparnya. (isto santos)
