BETUN, Kilastimor.com-Kepala Desa Motaain, Kakaniuk dan beberapa Desa lainnya di Kabupaten Malaka mengaku resah dengan keberadaan sejumlah oknum wartawan Koran Perangi Korupsi (KPK).
Kepala Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Petronela Luruk, Kamis (8/2) mengaku didatangi wartawan KPK dan melakukan pemeriksaan administrasi dan fisik paket yang dibiayai dana desa. Anehnya, saat dimintai untuk mengisi buku tamu, oknum wartawan KPK menolak mengisinya. Mirisnya lagi, usai pemeriksaan oknum wartawan KPK menanyakan apakah hasil pemeriksaan mau “diatur ke dalam” atau diekspos.
“Oknum wartawan KPK datang minta berkas administrasi dan turun ke lapangan untuk melihat paket fisik. Yang buat saya jengkel, oknum wartawan KPK ini memarahi para tukang dan menendang pekerjaan fisik yang masih dikerjakan,” kata dia.
Sudah itu bilang Petronela, oknum wartawan itu menanyakan “mau atur ke dalam atau tidak. Inikan sudah tidak baik dalam pemeriksaan. Pihaknya menduga oknum wartawan itu hendak memeras para kades termasuk dirinya.
“Saya bilang kalau mau periksa silahkan saja tetapi kalau mau minta uang maaf saja,” ungkap Petronela dengan nada kesal.
Dirinya mengaku resah dengan perbuatan oknum wartawan KPK tersebut. Pasalnya tindakan yang dilakukan tidak menunjukan profesi seorang wartawan, tetapi terkesan hanya mau mencari kesalan lalu meminta sesuatu. Sudah begitu, mereka masuk keluar desa tanpa pemberitahuan. Ini maksudnya apa?