ATAMBUA, Kilastimor.com-Setelah berbakti selama beberapa bulan di PDAM Belu, akhirnya para karyawan magang dirumahkan dengan waktu yang tak ditentukan. Hal ini membuat para karyawan magang menyesalkan hal tersebut.
Pagi tadi, Selasa (13/02/2018) seorang karyawan magang, sebut saja namanya Tresno datang menemui kilastimor.com. Tresno mengungkapkan beberapa keganjilan yang selama ini terjadi di tubuh PDAM Belu.
Dia mengungkapkan penyesalannya setelah bekerja dengan sepenuh hati di PDAM Belu. Akan tetapi, mereka masih saja dianggap sebagai beban oleh sejumlah karyawan PDAM Belu hingga mereka harus dipecat dengan menggunakan bahasa yang halus, “dirumahkan dengan waktu yang tak ditentukan”.
“Kami selama ini sudah bekerja dengan maksimal tanpa diberikan gaji. Kami hanya dikasih uang transportasi sebesar Rp 500.000 setiap bulan. Tapi usaha kami masih dianggap sebagai beban perusahaan bagi sebagian karyawan tetap,” tutur pria yang saat ini harus menjadi ojek demi menyambung hidupnya.
Tresno menceritakan selama mereka turun langsung ke masyarakat untuk memperbaiki pipa-pipa yang rusak dan mencatat meteran air di masyarakat, mereka sering dimarahi oleh masyarakat.
Ada masyarakat yang mengamuk karena pernah ada karyawan PDAM Belu yang datang menagih uang meteran air ke rumahnya, namun uang tersebut tidak diberikan ke perusahaan. Akibatnya dia harus membayar uang meteran dan denda ke PDAM. Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di satu tempat saja, tapi juga di beberapa tempat lain yang berbeda.
ketika ditanyai soal siapa yang melakukan kecurangan itu, Tresno tidak ingin menyebutkan nama karyawan tersebut. Dia hanya mengungkapkan bahwa orang yang dimaksud adalah salah satu karyawan yang ikut membuat mosi tidak percaya kepada Direktur PDAM Belu. Tresno juga memberikan beberapa alamat rumah yang menjadi korban pungutan liar tersebut.
Setelah terjadi aksi mosi tidak percaya pada Direktur PDAM Belu oleh sejumlah karyawan, Tresno mengungkapkan hubungan mereka dengan para Karyawan Tetap menjadi tidak harmonis. Mereka sering diintimidasi, dicurigai dan diancam.