RAGAM

Keberagaman Indonesia: Kebanggaan dan Ketakutan

Bernadinus Mali

OLEH

BERNADINUS MALI.
(Masyarakat Nusa Tenggara Timur)

Negara Indonesia negara yang kaya. Kekayaan dimaksudkan dapat dilihat dari berbagai aspek, kaya akan Sumber Daya Alam, kaya akan Khazanah Budaya, Agama, dan lain sebaginya termasuk di dalamnya adalah proses pemberdayaan mutu Sumber daya Manusia Indonesia, dimana kesemuanya itu ada dalam satu kesatuan yang dinamakan Bhineka Tunggal Ika, berbeda beda tetapi tepat satu jua.

Sejarah bangsa mencatat kekayaan itu dalam satu landasaan yang kokoh yaitu Pancasila. Sejatinya Pancasila menjadi roh dari keberagaman itu, hal ini terlihat jelas bahwa Negara Indonesaia tidak menganut Ketuhanan (Agama) mono keyakinan melainkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebebasan memilih agama yang ada.

Pada sila kedua pun demikian menegaskan bahwa kemanusiaan yang adil tanpa membedakan golongan, yang mewajibkan untuk bersatu dan merakyat dalam Indonesia yang dimpin secara hikmat dan bijaksana untuk mewujudkan keadilan sosial tanpa memandang adanya perbedaan dari segala aspek kehidupan, sehingga pada awal tulisan hendak Penulis katakan bahwa berbicara keberagaman Indonesia adalah keragamanan yang mutlak dan universal di seluruh Indonesia, sehingga sejatinya keberagaman Indonesia adalah landasan keberlangsungan bangsa ini sejak bangsa Ini merdeka 73 tahun yang silam.

Terlena dalam keberagaman adalah momok yang mematikan. Hal ini menjadi tolok ukur eksistensi keberagaman di Indonesia negara berkembang ini. Mengapa Penulis katakan demikian? Hemat Penulis, ironi keberagaman menjadi kebanggaan yang tidak semestinya diagung-agungkan melainkan tetap dipelihara, sebab meraja keberagaman adalah keharusan dan menghamba pada keberagaman adalah kematian peradaban bangsa.

Baca Juga :   Bupati Malaka Beberkan Cerita Sukses ETMC 2019

Pada titik ini Penulis hendak katakan sekalipun Indonesia adalah negara yang beragam itu, namun perlu diakui bahwa keberagaman itu pula menjadi celah dan ruang adanya potensi konflik, bagai bara api dalam sekam atau dengan kata lain keberagaman bagai sumbu yang mudah tersulut oleh api api ketamakan yaitu konfrontasi-konfrontasi SARA yang mengesampingkan hal hal diatas.

Titik lemah ini menjadi tantangan bangsa dan sebuah genggaman ketakutan, mampukah Indonesia tetap menjaga eksistensi keberagaman itu ke depan?. Penulis secara tegas hendak mengatakan mari serukan semangat keberagaman, saya Indonesia, saya Pancasila, sehingga wajib hukumnya sebagai anak bangsa yang masih mencintai keberagaman, perlu dan penting untuk menggali dan mengkaji keberagaman itu dari dua aspek: antara kebahagiaan dan ketakutan. Keberagaman adalah kebanggaan!

Sejarah bangsa mencatat negara Indonesia yang pembentukannya didasarkan pada pancasila nampak disiapkan para pemimpin bangsa terdahulu. Founding Father menyadari bahwa bahwa keberagaman yang dimiliki bangsa ini merupakan relaitas yang harus dijaga eksistensiya dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top