RAGAM

Stunting Terjadi Akibat Kurangnya Pasokan Gizi Bagi Balita. Kaper BKKBN NTT: Angka Stunting di NTT Lebih Tinggi dari Nasional

Ketua PKK NTT sedang menyampaikan materinya.

Salah satu pasokan gizi yang perlu diperhatikan datangnya dari panganan lokal. Begitu banyak panganan lokal di NTT, yang perlu diolah untuk memenuhi gizi. Misalnya, ikan, ubi, pisang, labu kuning dan lainnya. “Jika pangan lokal bisa diolah dengan baik, pastinya pasokan gizi sejak hamil hingga melahirkan akan membantu anak NTT sehat dan cerdas,” ujar istri Gubernur NTT itu.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru dalam penjelasannya mengemukakan, angka anak stunting atau kerdil di NTT begitu tinggi dan berada di urutan pertama di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya pasokan gizi sejak dini.

Keluarga harus memelihara pola makan yang sehat dan begizi, terutama bagi ibu hamil dan kelahiran di 1.000 hari pertama. Jika hal ini dibiarkan, stunting tidak akan teratasi.

Dia menyebutkan, gizi yang baik akan mendukung pertumhuhan otak anak. Pertumbuhan otak hanya berlangsung lima tahun. Karena itu, sangat penting makanan bergizi dikonsumsi oleh ibu hamil dan balita.

“Jadi intervensi gizi harus sejak hamil hingga lima tahun. Investasi yang benar adalah beri asupan gizi kepada anak. Gizi bagus akan menekan stunting dan
menghasilkan sumber daya manusia yang handal,” tandasnya.

Kadis Kesehatan Belu, Thesresia Saik
menjelaskan, stunting itu sama dengan kerdil atau pendek. Hal ini terjadi karena kurag gizi.

Baca Juga :   Linmas di Kota Kupang Harus Kawal Pembangunan di Kelurahan

Angka stunting secara nasional paparnya sebanyak 18 persen, sedangkan di NTT diatas 20 persen. sementara di Kabupaten Belu sebanyak 38 persen.

Oleh karena itu ajaknya, 1.000 hari pertama kehidupan itu penting diperhatikan. Jika semua fokus, maka angka stunting akan ditekan.

Stunting bilang dia, tidak saja fisik yang kerdil, tapi juga kecerdasan rendah. “Ini wajib diperhatikan oleh setiap kekuarga,” tuntasnya. (ferdy talok)

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top