Diuraikan, kelompok meubeler diintervensi dana Rp 11.228.000.
Kelompok tahu tempe dengan dana Rp 12.799.600. Kelompok menjahit dengan dana yang diintervensi sebesar Rp 12.223 500 dan kelompok tenun ikat dengan dana sebesar Rp 11.550.000.
Ketua Kelompok Tenun Ikat, Kristina Seuk Haki kepada wartawan mengatakan senang dengan intevensi melalui dana pemberdayaan.
“Dengan dana ini kami bisa kembangkan tenun ikat di desa, sebagai sumber pendapatan keluarga,” katanya.
Ketua Kelompok Meubeler, Narcisius Lafu mengatakan dengan bantuan itu; pihaknya akan kembangkan usaha meubeler di desa.
“Selama ini warga di desa sering belanja kebutuhan meubeler di Kota Betun. Dengan usaha ini, kita harapkan bisa penuhi kebutuhan akan meubeler di Desa Kleseleon,” tuntasnya. (pisto bere)