BETUN, Kilastimor.com-Ketua Tim Peneliti Utama Puslitbang Hortikultura, Badan Litbang Pertanian, Kementan RI, Nirmala F. Devy menyebutkan, Kabupaten Malaka layak menjadi sentra produksi bawang merah di kawasan perbatasan RI-RDTL.
Selain itu, dari aspek budidaya sangat cocok iklimnya dan pemasarannya juga sangat prospektif.
“Jadi tidak salah Program yang diusung Bupati Malaka Stefanus Bria Seran dengan Program Prioritas Revolusi Pertanian Malaka atau yang biasa dikenal dengan RPM itu,” ungkap Nirmala F. Devy kepada wartawan, Jumat (6/7/2018).
Dirinya melanjutkan, dari aspek pemasaran selain bisa memenuhi kebutuhan lokal di Malaka, juga bisa melayani kebutuhan masyarakat Provinsi NTT dan juga bisa ekspor ke negara tetangga Timor Leste.
Nirmala mengatakan, pihaknya senang bisa datang ke Malaka untuk mendukung program pemerintah membudidayakan bawang merah di kawasan perbatasan negara untuk kepentingan ekspor.
“Saat datang kesini kita diskusikan dengan BPTP NTT dan kita diarahkan ke Laleten sebagai daerah baru untuk budidaya bawang merah,” tambahnya sembari mengemukakan, yang membuat surprise bagi pihaknya yakni ternyata masyarakat Laleten sangat respon menanam bawang merah.