”Kami mengunjungi Festival Tomohon dan itu hanya ada di Manado dan tidak ada ditempat lain di Indonesia,” tambahnya.
Yang paling terkesan ujarnya, ketika pihaknya berkunjung di Pasar Ekstrim dimana disana dijual daging tikus dan ular, yang gemar makan masyarakat disana.
Ketika ditanya apa saja ilmu pengetahuan yang dibawa pulang selama mengikuti kegiatan di Manado, Elfridus mengatakan,
ada beberapa hal yang menjadi sentral perhatian selama mengikuti kegiatan disana.
Pertama, Generasi muda Malaka harus cinta akan kekhasan yang dimiliki termasuk melestarikannya seperti budaya likurai, bidu dan seni budaya lainnya yang menjadi kekhasan Malaka dan Belu.
Kedua, Siswa harus patuh menjalankan aturan sebagai Sekolah Rujukan karena itu berlaku secara nasional dan sudah dilakukan juga saudara-saudara di Sulut”
Dia berharap dengan kegiatan yang diikutinya, bisa memotivasi generasi muda Malaka khususnya di SMAN Harekakae, untuk belajar dan menyiapkan diri agar siap ketika dipercaya sekolah mewakili Malaka di tingkat provinsi dan luar provinsi NTT dalam berbagai even mewakili sekolah dan daerah. (edy sumantri)
