Ketua kelompok tani Lorosae dan Ketua Kelompok Tani Wefrasuk, Desa Lorotolus juga menyampaikan terima kasih dan tetap mau menjadi penangkar asal didukung oleh pemasaran yang baik, dan BPTP harus tetap membimbing.
“Kami baru belajar jadi petani penangkar jagung, jadi BPTP masih kami butuhkan untuk mendampingi kami” ungkap Karolus sebagai Ketua Kelompok Wefrasuk.
Kepala BPTP NTT, Dr. Syamsuddin ketika dihubungi menyampaikan apresiasi kepada Pemda NTT dan Malaka atas dukungannya dan bagi petani yang telah terlibat dalam kegiatan ini.
“Ada beberapa kegiatan wilayah perbatasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui penyediaan benih bagi petani yang dikerjakan sendiri oleh petani setempat. Dengan demikian ketersediaan benih dan nilai ekonominya dirasakan langsung oleh masyarakat perbatasan,” tutup Syamsuddin. (edy sumantri)