BETUN, Kilastimor.com-Pelayanan BBM di SPBU dan APMS yang buruk di Malaka, mendapat sorotan dari DPRD Malaka.
“Kalau SPBU dan APMS lebih mengutamakan penjual eceran lebih baik tidak usah ada,” tegas anggota DPRD Malaka, Krisantus Yulius, Senin (24/9/18).
Lanjut Krisantus, berdasarkan informasi dari masyarakat yang mau isi BBM di SPBU Laran maupun Sukabi selalu antre dan cepat habis. “Ini jelas jadi pertanyaan dan masalah,” katanya.
Ketika BBM habis di SPBU dan APMS, pengecer BBM yang menggunakan botol dangan harga 10.000, stoknya selalu tersedia dan itu berada di depan dan disamping SPBU atau APMS. “Inikan namanya ada kios dalam toko,” bilangnya.
Orang awam sebutnya pasti tau dan ini ada kong kalikong antara pemegang nosel petugas SPBU dengan pengecer. Apa artinya BBM Subsidi, namun masyarakat Malaka hampir tidak menikmatinya.
“Memang secara kasat mata pembeli yang menggunakan jerigen tidak ada lagi, tapi mereka menggunakan tengki motor besar dan kendaraan roda empat. Setelah mereka mengisi BBM, mereka pindahkan ke jerigen, selanjutnya mereka mengisi kembali di SPBU secara terus-menerus, sehingga mengakibatkan antrian setiap hari dan stok BBM di SPBU cepat habis. kami terpaksa membeli di pengecer yang ada di depan dan disamping SPBU dengan harga Rp 10.000 per botol yang tidak genap satu liter,” tuturnya.