ATAMBUA, Kilastimor.com-“Berakhar dan Beralas dalam Kasih Allah”. Itulah tema yang membalut Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pratama dan tamtama bagi anggota Organisasi Pendidikan Pencak Silat Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) Koordinatorat Wilayah Belu Utara Distrik Keuskupan Atambua yang diselenggarakan sejak tanggal 26-28 Oktober 2018 di Gua Toro, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu.
Dominikus Mau Bele selaku Koordinator Distrik Keuskupan Atambua yang ditemui awak media disela kegiatan UKT menuturkan bahwa Organisasi Pendidikan Pencak Silat THS-THM telah bertumbuh dan mekar pesat di Keuskupan Atambua, mulai dari tingkat dekenat, paroki, bakal paroki, stasi, hingga Unit Latihan Khusus di sekolah-sekolah.
Karena itu, tema yang dipilih dalam UKT ini adalah Berakar dan Beralas Dalam Kasih Allah (Ef. 4.13). Tema ini diambil berdasarkan sebuah refleksi iman.
“Bertumbuh dan mekar berarti ada sebuah akar. Beralas sama artinya dengan kehidupan ini. Kehidupan ini sebenarnya bersumber dari kasih Allah. Itulah refleksi tentang perkembangan dan kemajuan dari THS-THM,” tuturnya.
Domi menjelaskan bahwa tujuan dari UKT itu sendiri adalah untuk menjaring kader-kader muda untuk menjadi generasi yang tangguh, cerdas, dan bertanggung jawab. Karena itu, dalam tiga hari kegiatan ini, para peserta UKT akan diuji dari materi empat pilar utama yaitu landasan spiritual, pencak silat, rekreasi dan organisasi.
Dijelaskan, landasan spiritual sendiri diuji bagaimana seorang anggota THS-THM bisa memimpin. Semisal, memimpin ibadat, memimpin doa rosario, bisa memimpin sharing Kitab Suci, dan bisa memimpin meditasi.