BETUN, Kilastimor.com-Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Distan mengalokasikan anggaran untuk budidaya lombok atau cabe seluas 10 hektar. Cabe merupakan komoditi lain yang bakal dikembangkan melalui program RPM. Disamping itu, distan bersama tim ahli RPM Malaka sudah menambah komoditi baru dalam program RPM yakni lombok dan sayur-sayuran.
Kadis Tanaman Pangan-Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malaka, Yustinus Nahak kepada wartawan di Betun, Minggu (11/11/2018).
Yus Nahak mengatakan sesuai hasil evaluasi bersama Tim Pakar, maka ada penambahan komoditi baru dalam program RPM yakni Komoditi cabe dan sayur-sayuran untuk menjawab kebutuhan pasar.
“Tahun depan kita alokasikab anggaran untuk budidaya lombok seluas 10 ha. Tim teknis kita sementara mempersiapkan kelompoknya untuk merealisasi rencana diatas,” paparnya.
Sesuai pantauan tim di lapangan ujarnya, kebutuhan akan komoditi cabe setiap tahun tetap tinggi. Harga dipasaran lokal saja pada musim paceklik bisa mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilo. Pada saat musim normal, bisa mencapai harga Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu per kilo,” sebutnya.