ATAMBUA, Kilastimor.com-Inspektur utama BKKBN RI, Agus Sukiswo menilai bahwa kampung KB kurang berhasil. Hal ini disampaikan pada kegiatan Rakerda BKKBN Provinsi NTT, di Hotel Matahari Atambua, Rabu (20/3/2019).
Hasil evaluasi pada tahun 2018 yang lalu paparnya, menunjukan program kampung KB di NTT masih kurang berhasil, karena dari 15 indikator dari tiga kategori input, proses dan outcome, NTT secara nasional hanya mendapat nilai 42.
Lanjutnya, hal ini dikarenakan update yang kurang maksimal oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), akibat keterbatasan SDM dan jarang melaporkan perkembangan kampung KB. Masyarakat juga kurang aktif dalam mengelola kampung KB sehingga selain terkendala dalam akses internet, kampung KB juga belum dicanangkan sehingga kegiatan kurang maksimal berjalan bahkan tidak berjalan.
Agus meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama dan membangun Kampung KB diwilayah atau tempat yang banyak sekali dengan masalah stunting, membentuk pokja kampung KB. Yang paling utama adalah harus selalu berkoordinasi dengan semua pihak terutama kabupaten/kota.
Dirinya juga menyampaikan terkait anggaran DAK untuk biaya operasional kampung KB tahun 2018 masih rendah. Karena itu semua kegiatan harus tepat sasaran dan harus terus mengevaluasi setiap kegiatan dan direncanakan dengan baik.
Dirinya juga mengharapkan agar kampung KB di NTT bisa berkembang dengan baik. Ia meminta kepada semua pihak untuk saling mendukung, sehingga Masyarakat NTT bisa membangun keluarga-keluarga yang berkualitas dan sejahtera.