RAGAM

Perkembangan Remaja NTT Perlu Perhatian Serius

BAJAWA, Kilastimor.com-Badan Kependudukan dankeluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT menggelar sosialisasi pendewasaan usia perkawinan (PUP) kepada pelajar SMP Negeri 3 Bajawa.

Kepala BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru, SE. MPH dalam pemaparan materinya menyampaikan ada dua masalah yang sulit dihindari yaitu remaja terus bertambah setiap hari, akibat dari jumlah penduduk Indonesia yang besar. Remaja Indonesia saat ini, 27 persen atau 65 juta dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk NTT, remaja sebanyak 30 persen atau 1.239.500 jiwa dari jumlah penduduk NTT 4.683.827 jiwa.
Perkembangan teknologi informatika, membuat gaya hidup remaja yang tidak terkendali. Ini merupakan dua fakta masalah yang terjadi di Indonesia dan Provinsi NTT.

Marianus menyebutkan, usia remaja 10-24 tahun merupakan usia yang sangat rentan, anak karena kesehatan reproduksi belum sempurna, dan akan merusak masa depan remaja. Saat ini akses informasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang benar sangat terbatas, dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja rendah. Hal ini yang patut mendapat perhatian semua pihak.

Masalah remaja di Indonesia dan khususnya di NTT ini sangat urgen untuk dibenahi sejak dini. Kalau tidak dibenahi, maka masa depan anak-anak bangsa akan hancur karena perilaku hidup yang tidak sehat, ingin mencoba hubungan seks yang bisa berakibat HIV/AIDS dan juga terjerumus narkoba.

Marianus berharap semoga dengan sosialisasi ini anak-anak SMP Negeri 3 Bajawa mampu menghindari tiga hal pokok yang terjadi dalam kesehatan reproduksi remaja yakni, seks bebas, HIV/AIDS dan nafsa. Bila ketiga hal ini tidak diatasi maka akan kehilangan kualitas generasi muda (lost quality generation). Ini tanggung jawab bersama remaja dan generasi tua.

Baca Juga :   328 Peserta SKB Tes CPNS Malaka Telah Mendaftarkan Diri

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top