Bola sebagai bahasa universal tentunya menjadi paham dan aliran setiap orang yang membacanya.
Saya mengawali catatan pinggir awal ini dengan bola karena 1 bulan lagi, tepatnya bulan Juli 2019 seantero warga Nusa Tenggara Timur, Flobamorata tercinta akan dirasuki ceritera dan kisah tentang bola.
Ceritera dan kisah itu akan berpusat dan melingkar di Rai Malaka sebagai penyelenggara El Tari Memorial Cup 2019, setelah sebelumnya dihelat di Kabupaten Ende 2017 silam
Warga NTT akan dipersatukan di Rai Malaka, Kabupaten bungsu yang berbatasan dengan Republik Demokratik Timor Leste ini. Dalam segala kesederhanaan dan keterbatasan, kabupaten yang dibawah pimpinan Bupati dr. Stefanus Bria Seran, MPH akan menerima tamu-tamu istimewa yang datang dari rahim Nusa Tenggara Timur.
Warga NTT akan berkisah panjang tentang sejarah ETMC yang sudah dihelat sekian tahun. Dan di era milenium ini, Malaka pun akan mendapat kesempatan yang sama seperti kabupaten-kabupaten lainnya berdiri dengan kepala tegak menyelenggarakan turnamen 2 tahunan ini.
Tentunya, persiapan-persiapan menjelang penyelenggaraan turnamen ini sudah dilakukan panitia yang terus merapatkan barisan dari waktu ke waktu, yang terus bekerja tak kenal waktu demi suksesnya hajatan terakbar ini.
Teringat kalimat motivasi Bupati Stefanus Bria Seran untuk menjadikan Malaka sebagai penyelenggara terbaik paling tidak untuk 100 tahun le depan, masyarakat Malaka dan panitia terus berjibaku mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya, untuk menjawabnya.
Lantas, apa saja yang menjadi spirit utama Malaka untuk menjadikan ETMC ini sebagai sejarah panjang yang akan ditulis dengan tinta emas, catatan pinggir selanjutnya akan mengulas tuntas semuanya, hingga satu bulan ke depan.
