Seharusnya kata Oktovianus, masyarakat Malaka bersyukur, karena daerah ini sangat subur dibandingkan daerah lain di NTT.
“Di musim kemarau saja, pepohonan semuanya terlihat hijau. Itu menandakan tanah Malaka sangat subur, tergantung kita cara mengolahnya agar ekonomi keluarga bisa meningkat. Jadi intinya kita jangan buang waktu bekerja di luar negeri yang banyak resikonya,” terang dia.
Yohanes Klau, Kabid Kerja Sama Media, Dinas Kominfo Malaka menjelaskan perdagangan orang terjadi akibat minimnya SDM dan akses ekonomi yang masih terbatas.
Karena itu, menjadi tugas orang tua dan kaum muda untuk membahas masalah tersebut. Di setiap keluarga wajib memberi pengarahan kepada anggota keluarga, jangan karena butuh biaya hidup, harus keluar negeri. “Kita punya niat untuk untuk mencari yang lebih di negeri orang, padahal di Malaka banyak lapangan pekerjaan dan pekerjaannya sama seperti di luar negri,” ungkapnya. (edi sumantri)
