TIMOR

Kaji Banding Komisi II DPRD Malaka di Sukoharjo. Netty: SDM Petani Kunci Sukses Pertanian

Wakil Ketua DPRD Malaka berjabat tangan dengan Kadis Pertanian Sukoharjo

SUKOHARJO, Kilastimor.com-Masyarakat Kabupaten Sukoharjo Kabupaten dijadikan temlat kaji banding Komisi II DPRD Malaka.
Dari 20 ribu hektar lahan sawah, setiap tahunnya bisa ditanam lebih dari 55 ribu hektar sawah secara akumulasi. Index tanam padi di Kabupaten Sukoharjo sudah mencapai 270 persen.

“Setiap tahun ada tiga kali tanam padi dan produktifitas penanaman padi di Sukoharjo tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, karena intensifikasi yang dilakukan petani sudah sesuai dengan anjuran pemerintah,” bilang Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sukoharjo, Netty Harjianti melalui Pesan WA Senin (11/11/2019).

Hasil diatas dicapai karena petani sudah melakukan olah tanah dengan sempurna, pemilihan bibit unggul dan bersertifikat, pengelolaan dan pemeliharaannya sudah sesuai anjuran termasuk panennya sudah menggunakan mesin sehingga untuk kehilangan hasil sangat kecil.

“Kita berhasil karena kita memiliki komitmen yang kuat untuk membangun bersama dibidang pertanian padi mulai dari petani. Prinsipnya petani bukan obyek tetapi subyek. Sementara untuk petugas harus komit mengimplementasikan visi dan misi Bupati yakni harus maju dan harus sejahtera. Dengan dasar itu walau masih ada keterbatasan disana-sini kita tetap berjuang maju untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Sukoharjo,” katanya.

Kadis Netty Harjianti menjelaskan prinsip dalam melaksanakan kegiatan di bidang pertanian pertama yang harus dilakukan yakni menyiapkan SDM. Apapun bentuk bantuan yang diberikan kepada petani, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan SDM penerima sehingga bantuan yang diberikan dapat dioptimalkan pemanfaatannya dan berdaya guna.

Baca Juga :   Disegel Sehari, Puskesmas Alas Dibuka Kembali

“Misalnya dalam menerima traktor bantuan pemerintah maka kita minta kelompok untuk siapkan anak muda supaya dilatih menjadi operator handal. Ini dimaksudkan untuk alih generasi dalam teknologi pertanian,” terang dia.

Selanjutnya Penyuluh pertanian bukan hanya sekedar mengamati tetapi mereka benar-benar melakukan latihan kunjungan dan melakukan pendampingan, membimbing petani secara teratur dan berkesinambungan”

Saat kita memiliki program baru semua komponen yang ada di dinas dilibatkan untuk hadir ditengah masyarakat mulai dari awal perencanaan sampai penyusunan pelaporan hukumnya wajib tetap mendampingi petani”.

Pages: 1 2

Most Popular

To Top