BETUN, Kilastimor.com-Kemarau panjang yang terjadi membuat warga kesulitan mendapat pasokan air bersih. Hujan yang turun awal Desember, intensitas sangat rendah dan belum menyebabkan debit air meningkat.
Warga Desa Litamali, Kecamatan Kobalima Kabupaten Malaka Titus Seran (56) kepada media ini mengeluh pada penghujung
tahun 2019 ini pasokan air belum juga normal.
“Kekeringan membuatnya kami harus membeli air galon isi ulang untuk memenuhi air minum selama sebulan ini,” ujarnya.
Satu galon bilang dia, seharga Rp 7 ribu, dan 4 galon cuma bisa buat minum dua minggu. Belum yang buat mandi, dan itu harus dibeli,” tuturnya,
Kondisi ini tak hanya dirasakan Oleh Titus Seran, namun hampir semua tetangganya mengalami hal yang sama.
Titus mengaku, kualitas air di kawasannya kurang begitu bagus, karena daerah itu berdekatan dengan laut. Air sumur di rumahnya, hanya digunakan untuk mandi dan cuci piring karena airnya sedikit payau.