Penulis:
Mario Leon
Alumnus Seminari Lalian
Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang
Musim politik adalah musim dimana para kader politik berlomba-lomba menggiring masyarakat untuk saling membenci.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
Sebab politik adalah art sebagaimana seni yang digunakan penguasa untuk bermain-main dengan kewenangannya dan mempermainkan kata-kata untuk memperoleh suatu tujuan dengan memepengaruhi rakyat untuk tunduk dari penguasa dan ada kecenderungan rakyat kurang bisa memahami apa yang disampaikan oleh penguasa tersebut dengan berbagai penafsiran dan interpretasi yang kurang jelas dan ada kecenderungan kata-katanya kurang membumi untuk ditangkap oleh rakyat yang awam berkaitan dengan politik.
Sukarno beranggapan bahwa seni adalah tanda kebesaran sebuah bangsa. Itulah yang mendorong Bapak Marhaen ini membangun monumen-monumen nasional. Menyelamatkan bangsanya dari jurang inferioritas bekas bangsa jajahan.
Yang mengherankan adalah fenomena sikap anti-politik seniman. Adapula fenomena politikus yang hanya menganggap seni sebagai alat tunggangan kepentingan semu belaka.