ATAMBUA, Kilastimor.com-Virus corona yang menyerang warga China bahkan bakal menyerang manusia disenatero dunia, menimbulkan kegelisahan tersendiri.
Warga Belu dan Malaka yang berbatasan langsung dengan Timor Leste patut waspada, lantaran banyak warga China keluar masuk Timor Leste setiap hari. Dengan kondisi itu, ditakutkan bisa saja beredar virus di wilayah tersebut, dan menjangkiti warga setempat. Banyaknya warga masuk keluar Indonesia Timor Leste, bisa berpotensi terjangkiti dan meluas sebaran virus.
Bupati Belu, Willybrodus Lay yang dikonfirmasi media ini terkait virus corona, Rabu (29/1/2020) mengemukakan, virus corona yang tengah menjadi bahasan dunia, patut diwaspadai.
Belu sebagai daerah perbatasan antar negara bilangnya, masuknya virus tersebut sangat terbuka. Apalagi Timor Leste banyak dikunjungi warga China setiap saat. Tentu bisa saja membawa virus itu. Karena itu, kewaspadaan semua stakeholders di Kabupaten Belu sangat diharapkan.
Dikemukakan, petugas Imigrasi, Bea Cukai dan Karantina digaris batas, seperti PLBN Motaain perlu meningkatkan pemeriksaan terhadap orang dan barang yang masuk. Dengan begitu identifikasi bisa cepat dilakukan. “Saya percaya Imigrasi, Bea Cukai dan Karantina (ICQ) lebih memahami tugasnya. Namun harus diperketat guna meminimalisir masuknya virus corona ke wilayah Belu dan sekitarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, selain pengetatan pemeriksaan di perbatasan, dia juga meminta kunjungan warga Timor Leste dari jalan tikus perlu diwaspadai. Pasalnya, warga bisa saja tidak steril atau terjangkit virus. Karena tanpa pemeriksaan, bisa saja virus yang belum ditemukan obatnya bisa meluas. “Kita himbau, kunjungan warga Timor Leste melalui pintu resmi. Keluarga di Belu juga diminta untuk menunda kedatangan warga Timor Leste, hingga benar-benar virus corona ditangani,” imbaunya.
![](https://kilastimor.com/wp-content/uploads/2017/06/LOGO-TIMOR-copy.png)