Dilanjutkan, untuk meloloskan proposal itu, pihaknya telah menyatakan kesedian menyiapkan lahan seluas 40 hektar dihadapan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Lahan seluas 40 hektar tersebut urai Willy Lay sapaan karibnya, untuk dibangun fasilitas-fasilitas seperti pelabuhan ikan, cold storage maupun fasilitas lain. Dengan fasilitas itu, dipastikan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan ekspor ikan ke dalam dan luar negeri.
Jika TPII dibangun, pastinya akan ada banyak investor perikanan yang masuk ke Belu. Pasalnya, luas perairan begitu besar dan potensial memudahkan akses para investor.
Dalam pengoperasian TPII, tentunya akan ada menejemennya, serta dalam pelelangan melalui assesor yang menentukan laik dan tidaknya ekspor.
Pengusaha perikanan dari berbagai negara imbuhnya, bisa terlibat di TPII.
Dia berharap, Menteri Kelautan dan Perikanan serta jajarannya bisa menyetujui proposal yang diajukan
“Semoga proposal kita bisa diterima, sebab bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nelayan dan masyarakat Belu dan sekitarnya, serta mendorong kemajuan daerah lewat invenstasi,” pungkas orang nomor 1 di Kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu. (ferdy talok/advertorial kerja sama dengan Dinas Kominfo Kabupaten Belu).
