TIMOR

Atasi Dampak COVID-19, Pemda TTU Bakal Bagi Beras 10 Kilo Per Kepala Keluarga

Raymundus Sau Fernandes

KEFAMENANU, Kilastimor.com-Pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Protokol kesehatan yang dianjurkan, membuat masyarakat tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Lantas bagaimana dengan masyarakat kecil yang hidup bergantung pada hasil pertanian? Saat ini masyarakat termasuk TTU, masih bertahan dengan makanan lokal berupa jagung dan ubi-ubian yang berhasil dipanen. Namun diprediksi ketahanan pangan masyarakat tidak akan bertahan lama.

Petani jagung asal Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten TTU, Agustinus Talan saat ditemui kediamannya, Jumat (17/04/20) mengatakan, dirinya dan keluarga memang mengalami kekurangan makanan khusus beras. Untuk sementara waktu bisa bertahan ditengah pandemi, karena stok jagung yang ditanam dilahannya masih tersedia. Walaupun demikian, adanya isolasi mandiri tersebut, stok jagung tersebut hanya akan bertahan 3 bulan kedepan.

“Kita didaerah sini tidak ada lahan basah untuk persawahan. Kita hanya mengandalkan lahan kering yang kita tanami tanaman utama berupa jagung dan ubi-ubian untuk bertahan hidup. Beras memang kita makan selingan, tetapi itu pun kita jual jagung dulu baru bisa beli beras pakai makan,” paparnya.

Agustinus berharap Pemda TTU bisa menemukan jalan keluar mengatasi masalah kekurangan bahan makanan yang terjadi ditengah masyarakat. Dirinya mengakui sejauh ini memanfaatkan pekarangan rumah untuk membudidayakan sayuran memenuhi kebutuhan.

“Kita berharap pemerintah punya jalan keluar untuk persolan ini, karena ini menyangkut hidup dan matinya masyarakat apalagi, kita tahu kita banyak mengalami gagal tanam juga panen karena curah hujan sangat sedikit,” harapnya.

Baca Juga :   Wali Kota Kupang Minta Lurah Bersama Masyarakat Bersihkan Pepohonan yang Tumbang

Pages: 1 2

Most Popular

To Top