”Jadi tidak boleh telan bulat-bulat pernyataan Gubernur menantang protokol COVID-19 yang dikeluarkan WHO itu,” timpalnya.
Banyak pihak yang salah tafsir dan salah menterjemahkan di lapangan, sehingga perlu diluruskan supaya tidak salah kaprah.
”Jadi isu yang bilang Gubernur NTT melawan protokol WHO itu tidak benar. Justru Gubernur meminta supaya pejabat di daerah harus cerdas dan berani membuat keputusan sesuai kondisi diwilayahnya sehingga jangan diplintir,” tuturnya
”Sekarang saya tanya. Berdiam di rumah dan berdiam di rumah kebun mana yang lebih baik. Apakah ke kebun itu namanya keluar rumah? Khan tidak.
Misalnya dia dirumah ada sepuluh orang, tetapi dia bersama salah seorang keluarganya turun ke laut mencari ikan. Itu hanya dua orang, mana yang lebih bagus? Yang bagus itu khan yang turun ke laut cari ikan karena didalam perahu hanya dua orang dan mereka ada pengasilan untuk keluarga. Dari pada di rumah mereka duduk berdempetan sepuluh orang tanpa penghasilan apa-apa. Itulah ilustrasinya seperti itu,” tuntasnya. (edy sumantri)
