ATAMBUA, Kilastimor.com-African Swine Fever (ASF) Virus atau Virus Demam Babi Afrika yang melanda Kabupaten Belu sudah redah. Walau demikian, ribuan ekor babi milik peternak di Belu mati dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Belu, Nikolaus Umbu K. Birri kepada media ini, Selasa (9/6/2020) mengemukakan, ASF yang menyerang babi awal tahun 2020 di Kabupaten Belu, sudah redah dan hingga kini tidak ada laporan dari peternak soal kematian babi. “Kematian babi akibat ASF di Belu sudah turun,” paparnya.
Sesuai data petugas maupun laporan masyarakat, total babi yang mati akibat ASF mencapai 6.910 ekor, dengan jumlah pemilik sebanyak 1.772 orang.
“Ini data riil yang diperoleh petugas maupun laporan peternak,” terangnya.
Disebutkan, berkurangnya kematian babi akibat ASF dikarenakan kesadaran masyarakat untuk menguburkan babi yang mati. Dengan begitu virus tidak menyebar secara meluas. Selain itu, juga karena dilakukan penyemprotan disinfektan secara rutin, yang turut mamatikan virus ASF. “Kesadaran masyarakat sangat membantu kami,” paparnya.
Masih menurut mantan Kasat Pol PP Belu itu, walau telah redah, pihaknya terus melakukan pengawasan dilapangan dengan melarang masuknya babi dari luar Belu, maupun antar desa di Kabupaten Belu. Kalau ingin memasukan babi dari luar Belu, harus dengan izin pihaknya.
“Namun sejauh belum ada izin yang kami keluarkan. Adanya posko COVID-19, sangat membantu kami,” timpalnya.