ATAMBUA, Kilastimor.com-Maraknya aktivitas pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Paslon Agustinus Taolin-Aloysius Haleserens untuk mendapat bantuan dana sebesar Rp 7,5 juta per kelompok menimbulkan polemik ditengah masyarakat Kabupaten Belu.
Sejumlah sinyalemen menyebutkan ini bentuk pelanggaran karena paket tersebut menjanjikan sesuatu berupa barang dan uang kepada masyarakat, serta merupakan bagian dari money politics.
Terkait hal itu, media ini berhasil mengkonfirmasi Ketua Tim Pemenang Sehati, Anton Tisera, Senin (26/10/2020).
Mantan Sekwan DPRD Belu itu membantah adanya kegiatan pengumpulan KTP atas nama Sehati.
Paket Sehati lanjutnya, tidak ada program atau kegiatan kumpul KTP di setiap kecamatan. “Kita tidak ada kegiatan kumpul KTP,” paparnya.
Ditanyai media bahwa yang mengumpulkan KTP selama ini atas nama Tim Sehati tidak benar dan tanpa sepengetahuan Tim Utama Sehati, dia menyebutkan silahkan memaknainya. “Silakan dimaknai,” tandasnya.
