KUPANG, Kilastimor.com-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH turun bersama meninjau korban badai seroja di sejumlah titik pengungsian, Senin (12/4).
Turut serta dalam kunjungan tersebut Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ir. Elvianus Wairata, M.Si dan segenap pimpinan perangkat daerah terkait serta para camat dan lurah setempat.
Titik pertama yang dikunjungi rombongan Gubernur dan Wali Kota adalah posko pengungsian korban longsor di RT 03, RW 01 Kelurahan Oebufu. Pada lokasi tersebut Gubernur menemui kurang lebih 167 jiwa dari 34 kepala keluarga yang terdampak bencana badai seroja. Sebagian besar rumah dalam kondisi rusak berat dan tidak dapat ditinggali. Kondisi yang hampir sama juga disaksikan Gubernur dan Wali Kota di Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu.
Kepada para korban yang ditemuinya di tenda pengungsian, Gubernur menyampaikan Pemerintah akan segera menyalurkan bantuan material seperti seng, paku seng dan kayu untuk perbaikan rumah warga yang masuk kategori rusak ringan dan sedang. Untuk mencegah penyebaran covid 19 yang masih mengancam, Gubernur menyarankan sebaiknya warga tidak dikumpulkan terpusat di kamp pengungsian, tetapi disebar ke rumah-rumah warga yang bersedia menampung mereka. Menurutnya, Pihak BNPB akan menyiapkan anggaran sewa rumah kurang lebih 500 ribu rupiah per bulan sambil menunggu relokasi. Gubernur mengapresiasi Dinas Kesehatan Kota Kupang yang sejak awal pasca bencana telah melakukan rapid antigen para pengungsi di kamp-kamp pengungsian. Menurutnya, jika perlu rapid antigen dilanjutkan dengan tes PCR kepada semua korban yang ada di lokasi pengungsian untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19.
