RAGAM

Romo Ian Kali Pr Gelar Misa Syukur Tahbisan. “Pelayan Harus Bersimpuh di Kaki Tuhan”

Romo Ian Kali Pr ketika memberi berkat untuk ayah, ibu dan adik-adiknya.

ATAMBUA, Kilastimor.com-Romo Kristianus Kali Pr menggelar misa syukur atas pentahabisan dirinya sebagai imam oleh Mgr. Dominikus Saku Pr, Selasa (22/2/2022) lalu.

Misa syukur itu digelar di Kapela Fatubeilou, Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Minggu (27/2/2022).

Pantauan media ini, misa syukur itu dihadiri Deken Malaka, Rm. Edmundus Saku Pr, Pastor Paroki St. Aloysius Gonzaga Haekesak, Rm. Nikolaus Nahak Dalu Pr, Pastor rekan, Rm. Bob Ndun Pr, Pater Lambert Asten SVD, Rm. Eman Kiik Pr dan Rm. Theo Asa Siri Pr. Hadir juga, anggota DPRD Belu, Yonas Engelbert Talok, Camat Raihat, Sidonio da Silva, Kapolsek IPTU Marsel dan sejumlah tokoh masyarakat dan ribuan umat, dengan diiringi koor dari OMK Paroki Aloysius Gonzaga, Haekesak.

Misa syukur dan misa perdana ini dipimpin yubilaris, Rm. Ian Kali Pr sapaan karibnya didampingi imam konselebran.

Deken Malaka, Rm. Edmundus Sako Pr dalam khotbahnya mengatakan dalam bacaan pertama, umat Tuhan diingatkan untuk jangan puji orang sebelum bicara. Lihat dulu baru puji. Jika memuji lebih dahulu maka hidung kembang kempis. “Jangan sampai tertipu. Lihat dulu sehingga pujian bermakna dan tidak tertipu,” ujarnya.

Sementara dalam Injil, Yesus berjumpa Maria dan Marta. Marta sibuk melayani Yesus, namun Maria lah yang dipuji. Maria dipuji, karena mendengarkan apa yang dikatakan Yesus. Yesus memuji Maria karena memilih mendengarkan ajaran-ajarannya.

Baca Juga :   Anggota Forum Tiga Desa di Kabupaten Kupang Belajar Analisa APBDes

Dikatakan, Tuhan punya rencana terindah dengan ditahbiskannya Rm. Ian Kali Pr. Karena itu, handaknya mendatangkan kebaikan dalam pelayanan nanti.

Moto tahbisan “Hanya Satu Saja yang Perlu” ungkapnya, diambil dari Injil Lukas 10:42. Hanya satu yang perlu, jangan dua. Moto tahbisan itu menyiratkan kalau memurut Romo hanya satu yang perlu, dengan duduk bersimpuh mendengarkan Tuhan, taat pada perintah Tuhan dan menyatukan hati dengan Tuhan.

Masih menurutnya, Romo Ian Kali telah dipilih menjadi imam Tuhan, karena itu, tempatkan diri untuk pelayanan dan pewartaan dengan kasih sejati. Pelayan harus bersimpuh di kaki Tuhan.
Ada tiga cara hidup yang perlu dilakukan dalam pelayanan yakni menyentuh dan menjumpai sesama, Iman dan percaya kepada Tuhan serta mengamini apa yang Tuhan disampaikan. Ketiga hal ini sangat relevan dengan kedua bacaan yang didengar.
Dengan begitu, karya pelayanan dan pewartaan akan membuahkan hasil, dan kasih sejati akan terajut.

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top