ATAMBUA, Kilastimor.com-Potret Sarana dan Prasarana (Sarpras) Pendidikan di Kabupaten Belu membuat miris.
Pasalnya, hingga kini masih ada sekolah yang beroperasi di gedung darurat, maupun bekas sekolah yang sangat tidak laik untuk sebuah proses peningkatan SDM generasi muda Belu.
Lebih parah lagi, sarpras darurat dimanfaatkan oleh sekolah negeri atau milik pemerintah.
Salah satu SMPN yang masih menggunakan gedung bekas SDK Fulur 1 yakni SMPN Satu Atap (Satap) Fulur.
Sesuai informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, walau gedung permanen yang dipakai, namun kondisi bangunan sangat memprihatinkan.
Dimana kaca jendela sudah pada hacur, sehingga hanya dipasang kayu palang. Disamping itu, plafon gedung kelas, mulai hancur karena termakan usia.
Walau demikian, pihak sekolah tetap memanfaatkan gedung tersebut untuk menjalankan fungsi pendidikan, sebab tidak ada pilihan lain, karena belum memiliki gedung RKB sendiri.
Kepala Sekolah SMPN Satap Fulur, Maria Erice Olo Manu yang dikonfirmasi media ini, Jumat (22/4/2022) membenarkan pihaknya masih meminjam gedung untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Adapun gedung yang dipinjam merupakan bekas SDK Fulur 1. “Kita masih pinjam gedung SD untuk jalankan proses KBM sejak didirikan pada 2019 silam,” ungkapnya.
Diakuinya, berdasarkan Dapodik jumlah siswa pada sekolahnya sebanyak 117 orang, yang terbagi dalam lima rombongan belajar (Rombel). Tenaga pendidikan sebanyak 15 orang, dengan tendik PNS 2 orang dan non ASN 13 orang.
